Wujudkan Pendidikan Berkualitas, Disdikbud Kabupaten Kuningan Gelar Seminar Gerakan Sekolah Menyenangkan

kacenews.id-KUNINGAN-Istilah sekolah menyenangkan terasa asing terdengar di kalangan masyarakat Kabupaten Kuningan. Asumsinya sekolah seperti itu biasanya hanya di tingkatan pendidikan anak usia dini (PAUD) atau TK saja.
Para muridnya diajar bernyanyi, bermain sambil belajar dan hal-hal yang bersipat pengenalan. Hal itu, dimaksudkan untuk meningkatkan daya cipta anak-anak dan memacu belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan nilai budi bahasa, sosial, agama, fisik, emosional, motorik, kognitif, seni, bahasa, kemandirian dan hal-hal penting lainnya.
Pada umumnya, guru-guru yang bertugas di tingkatan satuan pendidikan seperti itu memiliki karakter super sabar tapi lugas, biasa mengayomi dan mengarahkan dengan ulet agar para peserta didiknya mau mengikuti kegiatan pengenalan belajar mengenai berbagai hal sesuai tujuan pendidikan.
Di era pendidikan Kurikulum Merdeka, semua sekolah termasuk di wilayah Kabupaten Kuningan harus menerapkan sekaligus menciptakan sekolah yang menyenangkan bagi para siswanya.
Sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan menggelar seminar pendidikan di Gedung Student Center Iman Hidayat Universitas Kuningan (Uniku), Senin (27/5/2024).
Tema seminarnya, ‘Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan’. Sehingga musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) sekolah menengah pertama (SMP) dan ratusan guru ikut ambil bagian untuk menambah sekaligus meningkatan sumber daya manusia (SDM).
Kegiatan tersebut sangat penting sebagai salah satu penunjang sekaligus upaya menciptakan pendidikan berkualitas menuju Generasi Emas tahun 2045. Apalagi narasumbernya pun berkompeten di bidangnya. Yakni, Fasilitator Gerakan Sekolah Menyenangkan, Muhamad Ali Sodikin.
“Seminar ini merupakan bagian rangkaian terakhir acara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024. Saya berharap semua guru dan kepala sekolah dapat memahami gerakan sekolah menyenangkan sekaligus mengimplementasikannya secara nyata,” kata Kepala Disdikbud Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar mengemukakan, lingkungan belajar yang menyenangkan akan melahirkan generasi penerus berkarakter dan merdeka. Maka para guru harus benar-benar memahami tuntutan perkembangan serta kebutuhan zaman sebagaimanamestinya.
Sedangkan Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk memahami potensi, minat dan bakat para siswa agar bisa berprestasi. Guru inspiratif bisa menginspirasi peserta didik dan komunitas di sekitarnya. Keberhasilan seseorang tidak hanya diukur dari nilai akademis tetapi juga keseimbangan kecerdasan spiritual, emosional dan sosial.
“Saya yakin, apabila guru menghayati konsep sekolah menyenangkan, maka sudah dipastikan mencintai peserta didik sehingga akan berusaha menciptakan generasi yang inovatif, berkarakter, berakhlakul karimah dan taat terhadap norma etika serta agama,” ucapnya.(Ya)