Ayumajakuning

Pengelolaan Sampah Pabrik di Majalengka Masih Semeraut, HMI Soroti Kinerja DLH

kacenews.id-MAJALENGKA-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majalengka menggelar dialog interaktif dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat Jum’at , 17 Mei 2024. Pertemuan ini menyoroti berbagai isu penting terkait pengelolaan sampah dan limbah sampah pabrik yang dinilai masih semraut.

“Harus diakui bahwa saat ini masih banyak masalah sampah yang belum mampu diselesaikan oleh Pemda Majalengka. Tingginya tumpukan sampah di beberapa desa yang dibuang bukan pada tempatnya, menjadi bukti nyata Pemkab Majalengka dinilai abai atas masalah ini,” tegas Ketua Umum HMI Cabang Majalengka Anton Nurdianto mengawali diskusi tersebut.

Melihat realitas itu, HMI sangat khawatir atas dampak negatif dari penumpukan sampah tersebut terhadap kesehatan masyarakat. Karena jika tidak dikelola dengan baik, akan menjadi sumber penyakit dan mengurangi kenyamanan masyarakat Majalengka.

“Selain dampak kesehatan, sampah itu jika di buang secara sembarangan akan mengalami kerugian ekologis yang dapat mencemari tanah. Tanah yang seharusnya produktif akan kehilangan nilai nutrisi karena terkontaminasi sampah, yang pada gilirannya mengurangi kesuburan lahan pertanian,” paparnya.

Oleh karena itu, HMI menekankan perlunya perhatian serius dan langkah nyata dari pemerintah daerah terutama Dinas Lingkungan Hidup, untuk memberikan solusi konkret atas masalah tersebut.

Selain penyediaan TPS, HMI juga mengusulkan agar pemerintah memberikan kompensasi yang serius dan berkelanjutan bagi masyarakat yang terdampak langsung oleh masalah sampah.

Atas masalah itu, HMI mengusulkan agar dibuat penyediaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di setiap desa di Kabupaten Majalengka. Hal ini mengacu pada amanah Peraturan Daerah (Perda) No. 3 Tahun 2023.

“Ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk mengatur pengelolaan sampah dengan lebih efektif,” ucapnya.

Pihaknya pun mendesak agar DLH segera mengambil langkah-langkah nyata untuk menanggulangi penumpukan sampah dan limbah sampah di pabrik sebagai upaya mitigasi dampak negatifnya.

“Kami harapkan adanya saran dan kritik ini pemerintah cepat tanggap dalam mengatasi masalah sampah dan limbah sampah di pabrik, sehingga kesehatan dan kenyamanan warga Kabupaten Majalengka dapat terjaga dengan baik,”harapnya.

Sementara itu, Kabid Pengelolan Sampah dan limbah B3 DLH Majalengka, Ricky Firmansyah
mengucapkan terima kasih atas saran dan masukan terkait pengelolaan sampah.

Dia mengaku, anggaran DLH yang belum memadai sehingga dinilai kurang maksimal dalam menjalankan program yang dilaksanakan.

Menurut dia, belum lama ini Pj Bupati Majalengka langsung turun tangan dalam mengatasi masalah sampah
Di antaranya menyoroti Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Heuleut di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Keberadaannya kian mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan lingkungan.

Pemkab Majalengka tidak akan tinggal diam terhadap nasib warga yang terdampak langsung masalah ini, baik rehabilitasi jalan maupun bantuan sosial.

“Permasalahan TPA Heuleut, salah satu akar masalah sampah. Nanti akan dibangun pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di lokasi itu,”katanya.(Jep)

Related Articles

Back to top button