CirebonRaya

Kekurangan Pasokan Air, Petani Waled Terancam Gagal Tanam

 

kacenews.id-CIREBON-Tata gilir air yang mulai diberlakukan bagi para petani padi di Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon tidak maksimal. Sehingga hanya sebagian kecil sawah yang terairi.

Kondisi ini salah satunya terjadi  di Desa Gunungsari. Sehingga untuk mengurangi kerugian yang sangat besar, tidak sedikit lahan yang tidak ditanami. Namun masih ada beberapa petani yang memberanikan diri untuk menanam padi, meski ketersediaan air minim. Bahkan hanya mengandalkan distribusi air dari sistem tata gilir air, air pompa dan hujan.

Related Articles

Menurut salah seorang petani Tamin, tata gilir air yang dijadwalkan dari pihak terkait, kurang maksimal. Sehingga hanya sebagian kecil sawah yang terairi. “Air untuk mengairi sawah tergantung dari Bendung Ambit, bila debit air banyak, air mengalir deras. Tapi sekarang, airnya sedikit,” katanya, Jumat (17/5/2024).

Hal sama disampaikan petani lainnya, Cartinah. Dia mengaku sangat kesulitan air untuk mengairi sawah sejak satu bulan lalu. Padahal saat ini sudah memasuki musim taman (MT) 2, sehingga perlu adanya solusi terbaik dari pihak terkait.

“Untuk garap sawah sangat sulit, karena air tak ada. Gimana kalau sudah tanam.  Bisa jadi harus menggunakan sumur bor atau pompa,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Gunungsari, Aris Suherman mengungkapkan, kekurangan air untuk mengairi sawah bagi para petani padi didah terjadi dari sekitar satu bulan lalu hingga saat ini dan belum ada solusi dari pihak terkait.

“Para perani mengandalkan air dari Bendungan Ambit. Ketika airnya sedikit bahkan kering, maka sawah tak bisa terairi,” katanya.

Menurutnya,  sebagai desa yang kerap terjadi banjir seharusnya mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. Agar masyarakat dan petani dapat hidup tenang.

“Kalau hujan banjir, kalau tak ada hujan kesulitan air untuk sawah dan kejadian ini berlangsung setiap tahun. Kami telah maksimal melakukan upaya dalam meminimalisasi banjir dan melakukan tata gilir air untuk sawah. Tapi karena keterbatasan air yang ada, bisa jadi air untuk sawah, tak sesampai ke desa ini. Maka, perlu adanya solusi terbaik dari pihak terkait bagi desa ini,”tuturnya.

Ia mengharapkan, adanya solusi terbaiki  bagi desa ini. Khususnya, pencegahan banjir dan air yang berlimpah untuk para petani.

“Seharusnya ada evaluasi dari dinas terkait bagi desa kami, agar tak ada lagi kesulitan air saat tak hujan dan ketika hujan, tidak kebanjiran,” ucapnya.(Su)

 

 

Related Articles

Back to top button