CirebonRaya

Akan Terbitkan SE, Pj Wali Kota Cirebon Sarankan Study Tour Siswa Berdayakan Destinasi Wisata di Lingkungan Sekitar

 

kacenews.id-CIREBON-Penjabat (Pj) Walikota Cirebon, H Agus Mulyadi  menyarankan agar study tour siswa sekolah memberdayakan lingkungan sekitar. Karena banyak destinasi wisata menarik di sekitar Kota Cirebon.

Agus mengemukakan, menanggapi kejadian di Kabupaten Subang pihaknya mengambil evaluasi. Terlebih secara formal Pj Gubernur Jabar sudah menindaklanjuti dalam bentuk Surat Edaran (SE) Nomor 64/PK 01/KESRA tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan.

“Kami sedang menyusun SE Walikota, yang tidak saja berlaku untuk tahun ini, tetapi berlaku untuk tahun-tahun berikutnya. Jadi tidak tematik di tahun ini saja,” katanya.

Menurutnya, selain pertimbangan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan luar sekolah (study tour), juga memperhatikan mitigasi risiko yang bisa diminimalkan.

“Kalau kita bisa berdayakan di lingkungan sekitar yang resistensi, dan mitigasi, serta risikonya semakin kecil akan semakin baik namun tujuan tetap tercapai. Banyak destinasi yang bisa dituju di sekitar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cirebon, Kadini menyampaikan,  pihaknya sudah mengumpulkan kepala sekolah di bawah naungan Disdik,  yang setiap tahunnya mengadakan study tour dengan tujuan untuk belajar tentang sejarah budaya daerah lain seperti Yogyakarta.

“Untuk budaya lokal, kami (Disdik) melalui sekolah sudah mengadakan program yang namanya Jelajah Budaya,” ujarnya.

Menurutnya dengan adanya program tersebut, anak-anak harus mengetahui budaya yang ada di Cirebon seperti berkeliling ke Goa Sunyaragi, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, maupun keraton  di Cirebon yang merupakan P5 dari Kurikulum Merdeka.

“Sekolah-sekolah yang sudah merencanakan study tour dan sudah melakukan kontrak dengan pihak Po bus, melalui SE Gubernur tadi kalau sudah berkontrak harus dilanjutkan, tetapi mitigasinya harus jelas. Ini yang nanti akan saya pegang sambil menunggu SE Walikota,” katanya.

Dari informasi kepala sekolah, ungkap Kadini, anak-anaklah yang ingin study tour karena mereka ingin memiliki kenang-kenangan.

“Yang tidak mampu ada subsidi silang yang biasa dilakukan pihak sekolah. Jika orang tua tidak mengizinkan, pihak sekolah tidak memberatkan harus berangkat. Tergantung orang tua, dan ini tidak merupakan suatu kewajiban siswa. Kita tunggu SE Walikota karena kita juga berpegang pada SE Walikota,” tuturnya.(Jak) 

 

 

 

Related Articles

Back to top button