Finansial

Cegah Serangan Hama Penggerak Batang Mengganas, Petani Majalengka Bakar Lahan Padi

kacenews.id-MAJALENGKA-Beberapa petani di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka yang sawahnya diserang hama penggerek batang akhirnya menyewakan lahannya kepada petani bawang merah asal Brebes untuk menghindari kerugian yang semakin besar .

Biasanya, petani padi baru menyewakan lahan sawahnya kepada petani bawang setelah panen MT II atau pada musim gadu, karena air mulai surut dan harus membayar biaya pengairan kepada pengusaha atau pemenang tender di desa, sementara petani bawang bisa memfungsikan pompa air ukuran besar karena memiliki modal yang juga besar.

Seorang petani di Blok Cambay, Desa Pakubeureum terpaksa menghancurkan tanaman padi seluas 4 bau yang baru berusia satu bulan, setelah rusak parah akibat diserang hama penggerek batang. Tanaman padi dianggap tidak akan bisa dipertahankan lagi karena rusak parah sebagian besar tanaman mati.

Untuk ditanami kembali katanya butuh modal tidak sedikit bisa mencapai belasan juta rupiah, karena pengolahan dari awal, mulai mentraktor hingga mencari bibit padi jika tidak menyemai. Karena kalau menyemai butuh waktu lebih lama.

Untuk biaya traktor dengan laus 1 bau mencapai Rp 1.000.000, upah tanam (tandur) perorang setengah hari Rp 75.000, mencangkul per orang setengah hari Rp 100.000, pupuk juga sebagian harus dibeli dengan mahal karena pupuk subsidi quotanya terbatas, kebanyakan harus membeli pupuk non subsidi yang harganya diatas Rp 750.000 per kw.

Dengan jalan disewakan uang bekas modal bisa terganti walaupun tidak sebanyak jika sawah ditanami sendiri. Sewa lahan untuk seluas satu bau sebesar Rp 7.000.000 selama kurang lebih 3 bulan.

Kondisi yang sama juga dilakukan Gawir, sawahnya seluas satu bau akhirnya disewakan akibat lahan sawahnya diserang hama. Dia tidak bisa menggarap ulang karena butuh modal besar.

Berbeda dengan Lili dan Irha keduanya memilih menanam ulang setelah seluruh areal sawahnya diserang hama hingga semuanya rusak. Tanaman padi milik Lili seluas 1,5 bau dihancurkan dan kembali ditraktor karena tanamannya dianggap tidak akan bisa diselamatkan.

Sedangkan bibit padi yang akan ditanamnya dia mencari kesejumlah tempat agar tidak perlu menyemai ulang yang akan emmakan waktu lama setidaknya 17 harian.

“Tidak akan bisa dipertahankan, kondisi tanaman nyaris mati semua, daripada nanti terus diserang hamanya tidak mati lebih baik ditraktor ulang ganti tanaman baru,” ungkap Lili.

Dia menyebut usia tanaman padi miliknya yang dihancurkan dan digarap ulang sekitar 40 harian. Karena aalnya dia menduga tanaman padinya amsih bisa dipertahankan namun nyatanya hama semakin ganas.

“Jadi begitu dipupuk pertama usia tanaman seminggu langsung kuning, sebagian mati. Disemprot juga hama tetap tumbuh,” ungkap Lili.

Modal untuk mengagrap dan menanaminya kembali menurut Lili dia menghabiskan sekitar Rp 11.000.000. Yang mahal menurut Lili adalah pupuk karena harus membeli pupuk non subsidi, karena pupuk subdisi tidak mencukupi.

“Yang tidak punya modal mungkin ya dipertahankan tidak menanam ulang. “ ungkapnya.

Demikian juga yang dilakukan Irha yang sawahnya berdekatan dengan Lili. Dia mentraktor sawah yang usia tanamannya sekitar satu bulanan.

“Kebetulan sawah saya berdekatan jadi ketika Lili mentraktor sekalian ke sawah saya,” katanya.

Koordinator PPL Kecamatan Kertajati Ali Imron membenarkan adanya sejumlah areal sawah yang diganti dengan tanaman bawang mereha setelah sawahnya diserang hama. Ada pulang yang mentraktor dan mengganti dengan bibit baru.

“Saya belum mendata persis berapa areal sawah yang ditanami bawang dan digarap ulang untuk ditanami dengan bibit baru.” ungkap Ali.

Namun sebagian besar menurutnya masih mempertahankan kondisi tanaman padinya dengan berupaya di basmi dengan cara di semprot, serta dipelihara dengan disiangi yang awalnya dibiarkan tumbuh rumput.

“Kami sudah melakukan sosialisasi kepada kelompok tani bersama POPT hanya karena obat terbatas, para petani harus membeli kekurangan obatnya karena tidak akan mencukupi seluruh areal sawah yang terkena serangan hama,” ungkap Ali.(Tat)

Related Articles

Back to top button