Ayumajakuning

Majalengka Kelima Tertinggi Penyumbang Pekerja Migran

kacnews.id-MAJALENGKA-Kabupaten Majalengka menjadi penyumbang kelima tertinggi Pekerja Migran Indonesia tingkat Jawa Barat yang jumlahnya kini tercatat sebanyak 2.800 orang. Jumlah tersebut tidak termasuk pekerja migran yang keberangkatannya tidak menempuh prosedur secara resmi.

Menurut keterangan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DK2UKM) Kabupaten Majalengka Arif Daryana, negara tujuan tertinggi yang diminati para pekerja migran asal Majalengka ini adalah Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Jepang dan Aran Saudi.

Walaupun ada sejumlah negara lainnya yang menjadi tujuan namun jumlahnya tidak sebanyak negara–negara tersebut. Hampir kebanyakan pekerja migran ini bekerja di sektor non formal dan industri.

Mereka yang berangkat menjadi pekerja migran ini, kebanyakan atau kecamatan tertinggi yang bekerja menjadi PMI adalah Kecamatan Ligung, Jatitjuh, Kertajati, Sumberjaya dan Jatiwangi.

“Kecamatan yang masyarakatnya paling sedikit berangkat menjadi MPI berasal dari Sindangwagi dan Lemahsugih. Ini sedikit paling hanya beberapa orang saja,” kata Arif.

Pemulangan pekerja migran

Arif mengatakan untuk sejumlah negara tujuan, kondisi sosial dan kemanannya relatif baik dan jarang terjadi amsalah menimpa para pekerja migran. Namun ada juga sejumlah pekerja yang mengalami masalah di negara tempatnya bekerja.

Saat ini pihaknya tengah membantu pemulang tiga pekerja migran yang mengalami persoalan diantaranya tidak digaji selama bertahun – tahun, yang semula menjadi pekerja migrans ecara legal menjadi ilegal karena pindah majikan tanpa memproses administrasi.

Mereka yang tengah dibantu proses pemulangannya adalah S berasal dari Kecamatan Jatiwangi, dia berangkat ke Arab Saudi pada Tahun 2008 . Awalnya S berangkat secara prosedural dan mendapatkan gaji secara lancar dari majikannya. Namun majikannya menghentikan pembayaran gajinya.

Karena perlakuan tersebut akhirnya S pindah mencari majikan lain tanpa menempuh administrasi disyaratkan.

Pekerja migran lainnya yang dalam proses pemulangan adalah HS asal Kecamatan Ligung juga bekerja di Arab Saudi, dia berangkat secara prosedural namun dia kini sakit akibat luka bekas operasi cesar .

Serta AN asal Bantarujeg yang semula akan ditempatkan di Abudhabi namun nyatanya bekerja di Irak.

Arif menyebut untuk proses pemulangan kini pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Kemetrian Luar Nageri dan PJ2TKI.(Ta)

Related Articles

Back to top button