Finansial

Hama Wereng Serang Ratusan Hektare Sawah, Petani Majalengka Terancam Gagal Tanam

kacenews.id-MAJALENGKA-Serangah hama padi di wilayah Majalengka semakin meluas setelah hama menyerang ratusan hektare sawah di Desa Pasindangan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.’

Kini ratusan hektare sawah yang baru berusia tiga minggu di Desa Pakubeureum dan Kertawinangun, Kecamatan Kertajati serta Blok Leuweungbata, Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten rusak diserang hama penggerek batang.

Variaetas padi yang ditanama hampir rata – rata infari 32 dan infari 48 serta jenis lainnya. Dari hasil penelitian setiap meter tanaman terdapar 15 hingga 20 telur dengan menghasilkan larva antara 60 hingga 200.

Karena ganasnya serangan sebagian petani terpaksa menanam ulang karena hampir seluruh tanaman mati tidak bisa diselamatkan, sebagian lagi dipertahankan namun tanaman yang mati ditanami kembali sambil terus dilakukan penyemprotan untuk membasmi hama ulat yang ukuranya sangat kecil nyaris tidak terlihat.

Serangan hama yang melanda sejumlah wilayah ini diduga serangan siklus lima tahunan setelah sekitar lima tahun lalu terjadi serangan serupa dan hampir menyeluruh di hampir semua wilayah.

Usman, petani asal Desa Kertawinangun ditemui di sawahnya menyebutkan dia kini tengah menyemai ulang dan usia persemaiannya sudah 10 harian. Itu dia lakukan untuk menanami kembali sawahnya seluas 3 bau (2,1 ha) karena hampir semua tanaman padinya mati terkena hama penggerek batang.

“Engeus lamun teu ditebaran deui deuk kumaha da paraeh (sudah kalau tidak menyemai kembali mau apa lagi tanaman semua mati),” ungkap Usman saat mendapat penyuluhan dari PPL (penyuluh Pertanian Lapangan) dan Petugas Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan (POPT), Senin (6/5/2024).

Hal yang sama dilakukan Enco yang sawahnya seluas 16 bau dan baru ditanami padi usia 2 minggu hampir semuanya mati. Dia terpaksa menyemai ulang dan mentraktor kembali sawahnya untuk ditanami kembali.

Petani lainnya Eneng, Juju dan Uas yang lahan sawahnya masing – masing seluas 250 bata mengatakan, tanaman padinya yang baru berusia satu minggu langsung menguning, setelah menginjak dua minggu dan dilakukan pemupukan yang biasanya langsung menghijau justru sebaliknya semakin menguning dan akhirnya sebagian mati membusuk di bagian akar hingga ke daun.

“Kalau tanaman kan usia seminggu di satrun (semprot membuang rumput) dua minggu kemudian dipupuk malah mati,” ungkap Juju.

Dari satu rumpun padi yang baru ditanam ada yang sleuruhnya mati, ada juga yang tersisa satu. Harusnya rumpun bisa berkembang yang terjadi justru sebaliknya.

Koordinator PPL Kecamatan Kertajati Ali Imron menyebutkan, serangan hama penggerek batang yang melanda areal sawah di Kecamatan Kertajati cukup luas, terjadi di empat desa diantaranya Kertawinangun, Pakubeureum, Kertajati dan Palasah.

Serangan hama penggerek batang ini sebenarnya sudah terjadi sejak masih dipersemaian, hanya petani tidak menyadari kondisi tersebut.

“Ini muncul saat terang bulan, kupu – kupu kalau terang bulan langsung keluar dan beterbangan hinggap di daun, setelah itu bertelur dan telurnya bisa mencapai ratusan, begitu menetas langsung menggigit tanaman yang masih muda,” ungkap Ali.

Koordinator Petugas Pengendali Organisme penggangu Tanaman (POPT) Kabupaten Majalengka Kusnadi saat memberikan bantuan obat kepada sejumlah petabi mengatakan, serangan penggerek batang bisa lebih ganas dibanding wereng.
“Hama ini sudah sejak awal muncul, ini migrasi musim. Kemarin ulat ini singgang ruput kemudian terang bulan kupu – kupu keluar mencari sinar dan bertelur. Di samping cuaca juga sangat berpengaruh,” ungkap Kusnadi.

Dari satu kelompok telur menurut Kusnadi bisa menjadi 60 – 200 larva. Kupu – kupu ini bisa hingga tiga kali bertelur, sehingga jika tidak segera dibasmi maka akan dengan cepat larva mengerogoti tanaman padi. Wajar jika sekarang ini areal sawah banyak yang diserang dan serangannya demikian cepat.

“Begitu ada telur menempel di daun harusnya segera dibuangi, namun petani biasanya menyepelekan. Baru setelah serangan mengagnas dan tanaman dianggap mati mereka lapor minta penanganan,” ungkap Kusnadi yang telah menyebar obat pemabasmi hama ke kelompok tani di beberapa desa.

Disampaikan Kusnadi saat inia da sejumlah kecamatan yang tanaman padinya diserang penggerek batang, sebagian wilayah Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Kadipaten, Dawuan dan Kasokandel. Juga yang diwaspadai sekarang adalah Kecamatan karena berdasarkan pengamatan kelompok telur sudah sangat banyak.

Ali Imron ataupun Kusnadi sependapat kalau serangan hama pengegerk batang yang melanda ratusan hektare areal tanaman padi di Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Kasokandel serta Dawuan ini adalah siklus lima tahunan.
“Ini perkembangbiakan hama ulat dan kupu – kupu, setiap lima tahunan. Waspada hama pengerek batang, wereng dan lembing.” katanya.(Ta)

Related Articles

Back to top button