Untuk Kemajuan Pendidikan Kuningan, Dibutuhkan Kepsek yang Berani Hadapi Tantangan
kacenews.id-KUNINGAN-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar menyumbang 25 sak semen untuk kelancaran pembangunan Masjid Nurul Ilmi SMPN 7 Kuningan karena dirinya sangat mendukung pembangunan sarana ibadah yang tujuannya sangat mulia demi kepentingan bersama.
Ia mengungkapkan, ada dua jenis kepala sekolah di Kabupaten Kuningan di tengah upaya bersama dalam merealisasikan Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan.Pertama adalah mereka yang sangat bergantung pada bantuan pemerintah daerah (Pemda) melalui APB dan bantuan operasional siswa (BOS).
Menurutnya, pola pikir kepala sekolah yang bermental seperti itu, jika tidak ada anggaran yang memadai, maka bakal membiarkan kondisi sekolah apa adanya karena tidak mau mengambil risiko.
“Saya pernah menemukan sekolah yang dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan sama sekali sehingga sangat memprihatinkan,”katanya.
Lalu kedua, adalah jenis kepala sekolah yang ketika diberi tantangan justru tidak mengeluh atau pasrah saja. Melainkan termotivasi untuk berinovasi, berkreasi sekaligus berkolaborasi dengan melakukan terobosan dan hal-hal lainnya yang tidak melanggar ketentuan aturan.
Contoh, misalkan SMPN 7 Kuningan yang jaraknya hanya sekitar 20 meter dari kantor Pendopo Pemerintah Kabupaten Kuningan, jika kondisinya kumuh karena bangunannya tidak terurus atau tidak terpelihara dengan baik, toiletnya bau dan cat temboknya sudah memudar, maka bisa sangat memalukan.
Namun untungnya kepala SMPN 7 Kuningan justru berinovasi sehingga kondisi bangunan sekolahnya tertata rapih dan enak dipandang. Apalagi salah satu sekolah di pusat kota yang diburu para pendaftar menjelang penerimaan peserta didik baru (PPDB).
“Saya butuh kepala sekolah yang tidak ciut ketika dihadapkan dengan tantangan melainkan terpacu melakukan terbaik demi sekolah yang dipimpinnya. Contoh, meski tidak anggaran untuk pembangunan masjid tetapi tetap berusaha dengan melakukan berbagai cara agar tempat ibadah dapat terwujud sesuai harapan,” tuturnya.
Kepala SMPN 7 Kuningan, H. Supriadi mengaku dirinya ingin mengulang sejarah karena ketika memimpin SMPN 1 Kuningan, mampu menuntaskan pembangunan masjid dalam kurun waktu tujuh bulan saja. Meski sekarang kultur orangtuanya berbeda namun akan berupaya di SMPN 7 Kuningan pun memiliki masjid representatif.
“Pada briefing dengan para guru yang memakan waktu sekitar 15 menit. Kita mampu mengumpulkan dana sekitar Rp82 juta sebagai modal awal proses pembangunan Masjid Nurul Ilmi. Semoga dengan dukungan berbagai pihak, masjidnya dapat dituntaskan sesuai target,” ucapnya. (Ya)