Ayumajakuning

Pusat Gempa di Laut Garut, PT Pertamina Pastikan Sarfas Energi BBM Aman

kacenews.id-MAJALENGKA-PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan sarana dan fasilitas (sarfas) energi di wilayah operasionalnya aman pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 SR yang terjadi pada Sabtu (27/04) pukul 23:29 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi pusat gempa berada di laut 151 kilometer (km) barat daya Kabupaten Garut (8.42 LS, 107.26 BT) dengan kedalaman 10 km. Gempa ini dirasakan di wilayah Kabupaten Garut hingga beberapa kota di wilayah Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga, Eko Kristiawan melalui releasenya menyampaikan, Pertamina telah melakukan pemantauan dan pengecekan sarana dan prasarana di lembaga penyalur paska kejadian gempa pada Sabtu (27/4/2024) tengah malam.
“Kami telah melakukan pemantauan serta pengecekan sarana dan fasilitas sarfas Lembaga Penyalur BBM seperti SPBU dan Pertashop di Kabupaten Garut dan di seluruh Fuel Terminal (FT), Integrated Terminal (IT), dan Aviation Fuel Terminal (AFT) serta Lembaga Penyalur seperti SPBU, Agen dan Pangkalan LPG di Regional Jawa Bagian Barat setelah kejadian gempa semalam dan dapat kami sampaikan bahwa sarfas dalam kondisi aman dan tidak ada kerusakan,” ungkap Eko.
Eko menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan sarana prasarana secara berkala untuk mengantisipasi adanya gempa susulan serta berkomitmen untuk terus memantau situasi serta memastikan ketersediaan stok dan kelancaran distribusi BBM dan LPG di wilayah Regional Jawa Barat dalam kondisi aman.
“Untuk mengantisipasi adanya gempa susulan, seluruh wilayah operasional dan lembaga penyalur kami imbau untuk terus melakukan pengecekan sarfas secara berkala dan memastikan stok BBM dan LPG dalam kondisi aman serta pelayanan kepada konsumen tetap berjalan dengan normal,” tambah Eko.
Sebelumnya, Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa hingga Majalengka, Kuningan, Cirebon, Indramay dan Jakarta, Sabtu (27/4/2024) pukul 23:29:47 WIB. Lokasi gempa terjadi di 8.42 LS dan 107.26 BT atau 151 km Barat Daya Kabupaten Garut Jawa Barat.

Peristiwa ini dibenarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Episentrum gempa terletak pada koordinat 8.42 LS dan 107.26 BT, sekitar 151 km Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat,” tulis BMKG via akun Twitter resminya.

Menurutnya, saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban akibat gempa ini. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan. BMKG terus memantau perkembangan situasi lebih lanjut.

“Ke dalaman:10 km, tidak berpotensi tsunami,” seperti dikutip di aplikasi X (Twitter) resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG.

Gempa yang terjadi di Kabupaten Garut dirasakan betul oleh warga Majalengka, hingga menjadi buah bibir di media sosial (medsos) grup WhatsApp.

“Punteun iye gempa kitu? Nu sanes karasa teu? Meuni karaos tarik pisan di Leuwimunding mah, (maaf ini gempa ? Sangat terasa pisan di Leuwimunding mah)” ungkap Fikri Ma’arif melalui status grup WA obrolan Majalengka.

Hal itu pun langsung dibenarkan anggota grup lainnya. “Dawuan juga kerasa,” tulis juragan company.

“Oyag,” tulisa Ua Geblug.

“Muhun Cikijing oge sami, oyag,” tulis Setiawan.

“Oyag pisan, terasa di Jatiwangi,” tulis A Malik.

Kejadian gempa ini pun dibenarkan warga lainnya yang tinggal di daerah lain. “Ya betul terasa di Maja juga,”tulis Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Majalengka Dede Rosada melalui grup WhatsApp Bawaslu.
“Sindang oge sami,” kata Iis Ismatilah
“Jatiwangi oge sami,” kata Tanti.

Sementara warga di luar Majalengka pun sama merasakannya. “Ya, betul terasa goyang-goyang,” ujar Aulia warga Jakarta melalui pesan singkatnya.
Terpisah,Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, dari hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,2. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,39° LS 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 km arah barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 70 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng.(Ta/Jep).

Related Articles

Back to top button