Ayumajakuning

Tradisi “Ngalaksa” Digelar Kekinian, Bentuk Syukuran Warga Setelah Panen Padi

kacenews.id-MAJALENGKA-Warga Desa Sunia Baru Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka terus berupaya mempertahankan upacara “ngalaksa”, sebuah tradisi penghormatan terhadap dewi padi atau dikenal dengan sebutan dewi sri.
Walaupun rangkaian acara telah berubah dibanding jaman nenek moyang mereka, namun penghormatan terhadap Dewi Sri atau Nyi Pohaci Sanghyang Sri tetap digelar dengan upacara yang berbeda dan lebih kekinian.
Menurut keterangan Kepala Desa Sunia Baru Dadan Sukmana, jika jaman dulu ngalasa atau saat ini disebut juga dengan pareresan adalah upacara sukuran setelah selesai panen.
Biasanya dulu pada acara ngalaksa ini ada upacara nutu (mengolah gabah menjadi beras) dengan menggunakan lesung atau jubleg (terbuat dari batu).
Setelah menjadi beras dibuat tepung, dan diolah menjadi sebuah makanan laksa, yang biasanya laksa ini tanpa garam ataupun rasa manis.
“Kalau sekarang laksa itu mungkin semacam makanan ringan disebut uler. Makanan tersebut nantinya dibagikan kepada yang hadir pada upacara ngalaksa,” ungkap Dadan.
Selain itu pada acara ngalaksa ada ritual memandikan benda pusaka yang ada di Desa Sunia Baru , dimandikannya di Balong Gede. Balong Gede ini merupakan sumber mata air yang dimikili Desa Sunia Baru.
“Balong Gede ini bisa mengairi sebagian besar areal sawah yang ada hingga wilayah perbatasan desa, air ini juga di manfaatkan untuk kebutuhan sehari – hari warga sekitar.” ungkap Dadan.
Ketika jaman semakin berkembang, dan kesenian juga semakin berkembang, menurut Dadan, acara ngalaksa ini tidak lagi sekedar membuat makanan laksa dan memandikan atau mencuci benda pusaka, namun juga digelar aneka kesenian yang bisa menghibur rakyat dan sukuran setelah panen padi.
“Malah ngalaksa yang dilaksanakan pada tahun ini ada banyak kegiatan hiburan seperti pertandingan bolla volly, bakti sosial, ngagogo ikan, hiburan wayang golek Giri Harja 3 dengan dalang Dadan Sunandar. Semua biaya kegiatan berasal dari gotong royong semua masyarakat,” ungkap Kepala Desa.
Angguh warga setempat mengatakan, di acara ngalaksa, masyarakat yang datang ke Balong Gede membawa aneka makanan dan tumpeng untuk dinikmati bersama masyarakat.
“Masyarakat, laki – laki dan perempuan hadir ikut merayakan, menikmati makanan yang dibawa,” katanya.
Sekertaris Daerah ( Sekda ) Majalengka Eman Suherman yang menghadiri acara ngalaksa di Desa Sunia Baru mengapresiasi warga desa. Tradisi yang baik harus terus di lestarikan sebagai khasnah budaya daerah.
“Kegiatan yang sudah berlangsung secara turun temurun ini diharapkan bisa menambah kearifan lokal dan harus terus di lestarikan, ” ungkap Eman.
Menurut Eman acara ngalaksa ini diharapkan menjadi momentum yang dapat mempersatukan masyarakat, serta menumbuhkan rasa gotong royong dan kebersamaan khususnya bagi warga Desa Sunia Baru.
Selain itu, diharapkan acara ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang lebih luas, sehingga akan berdampak positif pada perekonomian dan promosi pariwisata di Kabupaten Majalengka.(Ta)

Related Articles

Back to top button