Finansial

Keterisian Penuh, Pemudik Gunakan Bandara Kertajati Melonjak Tajam

kacenews.id-MAJALENGKA-Arus mudik dan balik lebaran melalui Bandara Kertajati pada Tahun 2024 melonjak tajam, ini menunjukan bahwa Bandara Kertajati sudah menjadi pilihan peberbangan bari masyarakat Jawa Barat.
Momentum Lebaran inipun diharapkan menjadi pengelaman baik dan mengesankan bagi para penumpang pesawat yang pertama kali melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati, untuk ke depannya terus memanfaatkan bandara milik warga Jawa Barat ini.
Tingginya pengguna penerbangan dari Bandara Kertajati disampaikan EGM PT BIJB Nuril Huda Mahmudan yang mengatakan berdasarkan data, total penerbangan pada masa angkutan lebaran terhitung 3 April – 18 April 2024 tercatat sebanyak 295 flight dengan rata rata 13 flight perhari.
Sedangkan total penumpang masa angkutan lebaran di Kertajati mencapai sebanyak 29.910 pax dengan rata – rata perhari sebanyak 1.869 pax. Itu menunjukan tingkat keterisian penumpang nyaris penuh dan bahkan pada waktu – waktu tertentu cukup penuh.
Menurut Nurih Huda, puncak arus mudik yang melalui Bandara Kertajati terjadi pada H – 4 tepatnya 16 April 2024 penerbangan hingga sebanyak 16 flight dengan jumlah penumpang mencapai 2.386 pax.
Sedangkan puncak arus balik melalui Bandara Kertajati terjadi pada H + 6 atau 17 April 2024 sebanyak 16 flight dengan jumlah penumpang 2.607 pax.
“Beryukur sekarang mulai ramai dan kami harap kondisi seperti ini bisa berlanjut, dan penumpang bisa ramai di hari – hari biasa,” ungkap Nuril Huda.
Pada Idulfitri juga banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa cargo, pada masa angkutan lebaran untuk cargo mencapai sebanyak 150.905 kg dengan rata rata perhari sebanyak 9.432 kg.
“Untuk rute paling diminati masih tetap Bali, Balikpapan dan Banjarmasin. Banyak penumpang pesawat tujuan luar negeri melakukan penerbangan terlebih dulu ke Bali,” katanya.
Sementara itu sejumlah penumpang jurusan Banjarmasin banyak asal Sumedang. Mereka ke Banjarmasin pergi untuk bekerja di rumah makan tahu Sumedang yang didirikan warga Sumedang, dan telah membangun beberapa cabang.
“Kami sudah bertahun – tahun bekerja di Banjarmasin, kami banyakan karena pekerja rumah makan hampir semua dari sini,” ungkap Maman yang mengaku pulang dua tahun sekali ke kampung halamannya.
Menurutnya pulang ke kampung halaman dilakukan bergilir, setiap karyawan hanya pulang dua tahun sekali agar rumah makan tetap buka.(Ta)

Related Articles

Back to top button