Opini

Dokumen Jejak Sejarah

JEJAK sejarah Cirebon bisa dilihat dari sejumlah bagunan keraton yang kini masih berdiri kokoh. Ada Keraton Kanoman, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan, semua itu adalah jejak sejarah yang tidak terbantahkan. Belum lagi bangunan atau situs yang tersebar di sejumlah tempat.

MESKI masih banyak tanda sejarah Cirebon masa lalu, namun sayangnya ada sejumlah jejak sejarah yang tidak terdokumentasikan. Salah satunya yang pernah menjadi perdebatan adalah Situs Pangeran Matangaji alias Sultan Sepuh V Kesultanan Kasepuhan yang berada di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Situs ini ada tapi bentuk bangunannya seperti apa tidak ada dokumentasinya. Akibatnya muncul perdebatan mengenai situs tersebut, apakah masuk bangunan cagar budaya (BCB)? Ataukah bangunan biasa seperti halnya zaman modern? Adanya keraguan mengenai Situs Matangaji bukan termasuk BCB dilontarkan sejumlah akademisi jurusan sejarah. Mereka menyatakan, Situs Matangaji merupakan bangunan baru.
Tentu saja pernyataan tersebut mendapat reaksi dari kalangan budayawan Cirebon. Ia menyayangkan pernyataan tersebut lantaran akademisi tersebut belum melihat lebih jauh terkait bangunan situs yang hancur akibat timbunan tanah. Oleh karenanya, bangunan inti situs utamanya tidak terlihat sehingga menimbulkan kesamaran dalam menentukan situs.
Sejarawan Cirebon meyakini terdapat bukti jika Situs Matangaji merupakan bangunan lama yang termasuk situs. Bahkan, situs tersebut berasal dari bagian bangunan di Goa Sunyaragi yang dulunya merupakan Pelataran Pande Kemasan. Pelataran Pande Kemasan dulunya merupakan bangunan untuk membuat cinderamata, serta tempat dibuatnya aneka senjata seperti mata tombak dan keris.
Berdasarkan catatan sejarah, pada 1783 hingga 1788, Sultan Matangaji memerintahkan dibuatnya Pelataran Pande Kemasan, Bale Kambang, di Goa Sunyaragi. Adanya pembuatan aneka senjata di Pelataran Pande Kemasan dianggap sebagai upaya pemberontakan oleh pihak Belanda, padahal pembuatan senjata itu sebagai kelengkapan untuk penjaga saja.
Tak lama, Pelataran Pande Kemasan dihancurkan, dan sisa-sisa bangunannya yang dapat diselamatkan dibuatkan bangunan lagi di Situs Melangse atau Situs Matangaji. Konon, Situs Matangaji memang merupakan tempat pelarian Sultan Sepuh V Keraton Kasepuhan dari kejaran tentara Belanda. Pada 1791.***

Back to top button