Opini

Swasembada Pangan

PANGAN kita masih dalam ancaman. Stok beras pada setiap momentum tertentu perlu impor untuk menjaga ketersediaan bahan pokok tersebut. Pencanangan swasembada pangan yang diluncurkan sejak era Presiden Soeharto belum membuahkan hasil.
CADANGAN beras masih tergantung dari impor negeri tetangga. Pada saat bersamaan, produksi beras belum cukup melimpah untuk menghadapi momen-momen tertentu meski sejumlah daerah sebentar lagi akan menghadapi panen. Inilah problem pangan yang mengancam kita.
Mungkin sebab itu, Pemerintah kembali berencana melakukan impor beras pada Ramadan 2024 ini. Tak tanggung-tanggung, Pemerintah akan mendatangkan 22.500 ton beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Lebaran 2024 mendatang. Klaim Pemerintah, impor beras sebanyak itu untuk menjaga stok beras menjelang Idulfitri 2024.
Pertanyaannya mengapa Indonesia melakukan impor beras? Padahal, sebentar lagi petani di sejumlah daerah akan mulai memasuki masa panen. Panen raya padi sendiri akan dimulai pada Maret-April 2024. Memang untuk menyerap beras petani butuh waktu, sedangkan kebutuhan cadangan pangan tidak bisa ditawar. Inilah yang menyebabkan cadangan pangan dan kebutuhan tidak seimbang.
Mengutip data Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional secara bulanan pada Januari 2024 diperkirakan hanya 0,9 juta ton. Sedangkan pada Februari 2024, produksi beras nasional hanya sebanyak 1,3 juta ton. Jumlah produksi tersebut masih di bawah rata-rata konsumsi beras bulanan secara nasional yang berkisar antara 2,5 juta ton.
Itu artinya, produksi beras masih di bawah kebutuhan bulanan secara nasional. Maka cara yang paling memungkinkan untuk menjaga ketersediaan pangan, Pemerintah mengimpor beras dalam jumlah yang cukup besar. Sampai di sini, kekuatan ketahanan pangan stok beras nasional aman hingga awal Mei 2024.
Mencermati problem pangan yang kerap mengancam, maka Pemerintah harus lebih menseriusi lagi program swasembada pangan. Jangan ragu mengeluarkan APBN untuk mewujudkan program swasembada pangan. Beri kemudahan yang seluas-luasnya kepada petani untuk menggarap sawahnya agar produksi meningkat.(Taufik Hidayat)

Related Articles

Back to top button