Finansial

TPID Cirebon Akan Jadikan BUMD Embrio Pengendalian Inflasi

kacenews.id-CIREBON-Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Cirebon akan segera melaunching Warung Peduli Inflasi yang dipusatkan di Pasar Jagasatru Kota Cirebon.

Warung Peduli Inflasi sendiri nantinya menjadi bagian dari embrio BUMD yang akan memainkan peranannya dalam mengendalikan harga pangan di pasaran.

Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, Warung Peduli Inflasi yang akan dilaunching pada Maret 2024 ini, bagian dari tindaklanjutl kesepakatan kerjasama antar daerah yang sebelumnya difasilitasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpW/BI) Cirebon.

“Kita sudah menugaskan Perumda Pasar Berintah untuk menjadi bagian dari operator di Warung Peduli Inflasi. Meski pun tempatnya tidak terlalu besar. Akan tetapi, warung ini akan menjadi embrionya BUMD dan untuk mengendalikan bahan pangan bagi masyarakat,” kata Pj Wali Kota Agus Mulyadi dalam acara High Level Meeting (HLM) TPID se wilayah Cirebon di kantor perwakilan Bank Indonsia Selasa, 20 Februari 2024.

Agus mengatakan, berdasarkan peta pendistribusian dan walaupun secara makro untuk produsen komoditas tertentu lebih dominan dari luar Kota Cirebon. Namun, kata Agus, konsuemennya juga masih banyak dari Kota Cirebon.

“Dan dari konsumen ini yang nantinya kita harapkan pihak BUMD inu dapat memainkan pola pendistribusiannya di Warung Peduli Inflasi. Sebagaimana contoh untuk komoditas beras, masyarakat bisa membelinya dengan harga yang lebih terjangkau,” paparnya.

TPID Cirebon juga, akan terus menggelar operasi pasar murah (OPM) hingga menjelang Ramadhan 2024. OPM rencananya akan digelar lima kali dalam sepekan pada sejumah titik.

Pj Wali Kota Agus Mulyadi melanjutkan, operasi pasar murah yang akan dilakukan, sebagai bagian dalam mengantisipasi kenaikan harga pada Februari 2024 ini. “Terutama untuk mengantisipasi kenaikan harga beras medium maupun premium, mulai Rabu kita akan melakukan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dalam bentuk oprasi pasar murah di lima titik,’ tambah Agus.

“Dan tahun ini, sebagai bagian intervensi pasar, termasuk saat menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, kita gelar 12 kali operasi pasar murah,” ungkap Pj Wali Kota Agus.

Menurut Agus, pada tahun 2024 ini untuk strategi kerterjangkauan dan ketersedaan pasokan yang dilakukan TPID Cirebon relatif hampir sama sebagaimana yang dilakukan TPID di daerah lainnya.

“Bahkan kita juga bersyukur pada Januari 2024 kemarin inflasi Kota Cirebon yang paling rendah di Jawa Barat (Jabar) yakni 0,04. Akan tetapi, dengan naiknya harga beras pada Februari 2024 tentunya ini juga harus terus kita antisipasi,” katanya.

Sementara Kepala Bank Indonesia Cirebon Anton Pitono mengungkapkan, Bank Indonesia terus mendukung pengendalian inflasi dari sisi penawaran sejalan arahan dari Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian inflasi 2022 yang ditindaklanjuti dengan inisasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 2022.

Yang memicu kebutuhan pokok masyarakat pada wilayah Cirebon salah satunya dari tingkat konsumsi. Meski ini (Konsumsi) mencerminkan tingkat kesejahteraannya yang membaik, akan tetapi harus juga diimbangi dan diantisipasi dari sektor produksinya.

“Kita tahu, bahwa wilayah Cirebon ini merupakan sumber produksi pangan. Karena itu, dipersifikasi baik untuk produksi tanamnya hingga pendistribusiannya harus terus diawasi,” papar Anton.(Pih)

Related Articles

Back to top button