Opini

Keluhuran Akhlak

DI banyak ceramah kita sering mendengar bahwa kita sedang dilanda krisis akhlak. Konon, berbagai ketidakberesan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bermula dari akhlak. Kasus-kasus sosial yang terjadi di masyarakat seperti perkosaan, pembunuhan, korupsi dll menunjukkan adanya krisis akhlak.

PENGERTIAN akhlak sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna budi pekerti atau kelakuan (perilaku). Para ahli juga mendefinisikan akhlak dengan pengertian beraneka ragam, namun secara umun adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata “khuluk”, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat. Lebih dari itu, akhlak dalam pengertian tulisan ini tidak hanya melulu soal tingkah laku atau budi pekerti, namun juga menyangkut akhlak dan standardisasi moral yang berlaku secara universal.
Akhlak yang dimaksud yakni menyangkut segenap perilaku berdasarkan norma-norma yang berlaku universal. Mengambil hak orang lain misalnya, dalam norma di mana pun merupakan tindakan yang tercela. Membiarkan orang lain menderita, juga bertentangan dengan norma sosial sebagai sesama manusia.
Menempati jabatan atau memberi jabatan kepada yang bukan haknya, juga merupakan cacat etika. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang belum menempatkan standardisasi moral sebagai kesepakatan yang tidak tertulis ini.
Dalam konteks kekinian, paskah Pemilu 14 Februari 2024, keluhuran akhlak sangat dibutuhkan untuk mempersatukan anak bangsa setelah terjadi pembelahan dukungan dalam pemilu kemarin. Keluhuran akhlak yang dimaksud misalnya dengan memberikan empati kepada pendukung yang calonnya menang dan kepada pendukung yang calonnya kalah harus bisa menahan diri untuk menjaga kondusifitas keamanan.
Kita berharap salang asah, asih dan asuh ini selanjutnya bisa membentuk energi untuk membangun dan memperbaiki berbagai sektor kehidupan yang dilanda krisisi akhlak. Bangsa ini masih berproses, butuh waktu, butuh kebersamaan dan kedewasaan untuk memperbaikinya.**

Back to top button