Nasional

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa 12 Maret 2024

Kacenews.id-JAKARTA-Awal Puasa Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada Selasa 12 Maret 2024 Masehi. Cuti bersama sebelum Hari Raya Idulfitri 1445 H: Senin-Selasa, 8-9 April 2024.
Hari Raya Idulfitri 1445 H: Rabu-Selasa, 10-11 April 2024. Cuti bersama setelah Hari Raya Idulfitri 1445 H: Jumat, 12 April dan Senin, 15 April 2024 M.

Pemerintah menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 Ketetapan ini disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas sebagai hasil Sidang Isbat awal Ramadan 1445 Hijriyah.

Sidang isbat yang digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, diikuti perwakilan ormas Islam, Duta Besar Negara Sahabat, dan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Menag berharap dengan hasil sidang isbat ini, seluruh umat Islam Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan bersama-sama. “Ini bisa menjadi simbol kebersamaan umat Islam Indonesia. Kebersamaan ini semoga juga menjadi wujud kita semua sebagai anak bangsa menatap masa depan yang lebib baik,” kata Menag.

“Kita gunakan Ramadan ini, mari kita jadikan momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariyah,” imbuhnya.

Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf dalam ikhbar NU menyampaikan, berdasarkan pantauan perukyat NU di 38 titik seluruh Indonesia, dinyatakan tidak satu pun berhasil melihat hilal.

“Maka besok belum masuk Ramadan dan awal Ramadan jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. Hasil ini pun sudah disampaikan kepada Kementerian Agama untuk menjadi pertimbangan pada sidang isbat,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Ahad (10/3/2024).

Berdasarkan pantauan perukyat hilal di berbagai daerah seperti di Makassar, Sulawesi Selatan hilal tidak terlihat dikarenakan mendung dan hujan. Kemudian di daerah Blitar Jawa Timur dilaporkan bahwa langit sebelah barat mendung.

Lembaga Falakiyah PCNU Lamongan melaporkan bahwa cuaca gerimis dan hilal tidak terlihat dan ufuk sangat mendung tebal. Selanjutnya di daerah Madiun, Jawa Timur cuaca juga mendung. Di Gresik dilaporkan hilal tidak terlihat dikarenakan cuaca mendung.

Berdasarkan hasil rangkuman laporan perukyat hilal di daerah bagian Timur, Tengah dan Barat Indonesia bahwa hilal tidak terlihat karena cuaca mendung dan hujan.

Sebagai informasi, hasil hisab mengenai hilal 29 Sya’ban 1445 H bertepatan dengan Ahad Legi, 10 Maret 2024 M. Data perhitungan falak LF PBNU menunjukkan tinggi hilal 0 derajat 25 menit 47 detik. Sementara ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M pukul 16:00: 50 WIB.

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat. Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 2 derajat 30 menit 25 detik.

Titik markaz Jakarta ini berlokasi di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat dengan koordinat koordinat 6º 11′ 25″ LS 106º 50′ 50″ BT. Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.

Adapun parameter hilal terkecil terdapat di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Ketinggian hilal di sana mencapai -0 derajat 34 menit dan elongasi hilal hakiki 2 derajat 16 menit, serta lama hilal di atas ufuk 0 menit 0 detik.

Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 26 menit, elongasi hilal hakiki 2 derajat 42 menit, dan lama hilal di atas ufuk 4 menit 21 detik.(Rils/NU Online)

Related Articles

Back to top button