Peduli Masa Depan Generasi Muda, Menteri BUMN Resmikan GOR GGM Talaga Manggung
kacenews.id-MAJALENGKA-Gedung Olahraga (GOR) Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka yang diberi nama Talaga Manggung diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (8/3/2024) .
Pembangunan gedung dengan menelan dana sekitar Rp 75 miliar yang bersumber dari dana CSR PT Pertamina pada 2023 dan selesai sebelum Desember berakhir.
Menurut Erick Thohir, keberadaan GGM sebagai salah satu bukti dari kepedulian anak daerah yang saat ini berkiprah di kancah nasional. Sehingga diharapkan keberadaannya bisa bermanfaat bagi warga setempat maupun luar daerah.
“Untuk kami yang orang Jawa Barat peduli masa depan generasi muda, kebutuhan tidak hanya pendidikan rohani, agama, sekolah, kepemimpinan. Tetapi juga tidak kalah pentingnya jasmani,” kata Erick usai peresmian.
“Nah karena itu, kemarin kami, Pak Burhanudin yang asli Majalengka, Saya juga kebetulan ibu saya dari Kadipaten, pasti peduli. Kami ingin coba gelorakan kembali beberapa daerah yang punya potensi, ya kita tingkatkan prestasinya,” kata Erick yang mengaku memiliki kedekatan dengan Majalengka, karena keturunan Kadipaten.
Menurutnya, Pertamina yang berada di bawah Kementerian BUMN, memiliki program CSR, yang salah satunya disalurkan di Kabupaten Majalengka. Untuk pembangunan gedug GGM ini, Pertamina menggelontorkan anggaran sebesar Rp 75 miliar.
“Nah Alhamdulillah kemarin Pertamina hadir lewat CSR-nya, coba memperbaiki gelanggang olahraga, yang memang selama ini cukup memprihatinkan. Insya Allah masyarakat Majalengka bisa menggunakan ini, tidak hanya untuk olahraga, tapi juga pameran UMKM dan juga hal-hal yang positif untuk Majalengka,” katanya.
Kehadiran GOR GGM Talaga Manggung juga disebut-sebut tidak terlepas dari peran Jaksa Agung Burhanuddin, yang merupakan putra daerah Majalengka. Burhanudin menyebutkan, ada alasan tersendiri mengapa GOR itu diberi nama Talaga Manggung.
“Saya ingin luruskan kenapa Talaga Manggung. (asal usul) Majalengka ini bukan dari Nyi Rambut Kasih. Itu hanya cerita-cerita rakyat,” kata Burhanudin.
Burhanudin yang merupakan kelahiran Talaga ini mengaku sempat komunikasi dengan ahli sejarah, Prof Nina Lubis. Kemudian diketahuilah bahwa sejarah Majalengka berasal dari Kerajaan Talaga Manggung.
“Saya telusuri. Saya bersama-sama dengan Prof Nina Lubis, ternyata ada kerajaan tua. Didirikan malah sebelum Cirebon. Ada Talaga Manggung. Itu disebutkan bahwa cikal bakal Majalengka,” katanya.
Sedangkan terkait revitalisasi, menurutnya berawal dari kebiasaannya mudik ke kampung halaman.
“Awalnya, saya kan sering pulang kampung, tentunya saya sadar diri. Saya coba bicara dengan Pak Erick, saya tahu persis ibunya dari Kadipaten. kemudian rembugan, bagaimana kita buat sarana olahraga terbaik,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengapresiasi keberadaan GOR GGM Talaga Manggung. Ia berharap pemerintah setempat bisa menjaga GOR yang sudah dibangun megah dan lengkap tersebut.
“Jangan lupa dipelihara, karena sudah bagus. Misalkan nanti di sini jadi pusat bola voli Jawa Barat. Misalkan kita geser, tidak semua di Bandung. Jadi sangat menyambut baik,” katanya.
“Tadi saya juga berbicara dengan Pak Erick, mohon dibantu untuk Kertajati. Nanti mungkin di Kertajati akan dikembangkan pariwisata. Majalengka akan terus berkembang. Jadi kepada investor silakan menanamkan modalnya di Majalengka, supaya lebih ramai,” lanjutnya.
Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi menyampaikan, proses pembangunan GOR GGM berjalan sekitar 6 bulan. Kemudian sebelum peresmian, sudah ada proses transfer pengetahuan terkait pemeliharaannya.
“Pembangunan 6 bulan, di 2 minggu terakhir sudah transfer knowledge dari kontraktor ke tenaga teknis Dispora untuk perawatannya. Dari mulai sarpras olahraga sampai perangkat audionya,” katanya.
Ia mengemukakan, untuk proses perawatan tahun ini sudah dianggarkan sebesar Rp 500.000.000. Sehingga dengan anggaran sebesar itu, Dedi optimistis kondisi GOR bisa terjaga.
“Tahun ini sudah dianggarkan untuk pemeliharaan. Jadi insyaallah tahun ini akan terawat dengan baik, “ katanya.
Saat ini perawatan masih dilakukan oleh kontraktor hingga Maret 2024, setelah itu baru dilakukan oleh Pemda Majalengka. Pemda pun akan membuat SOP untuk mereka yang akan menggelar pertandingan, agar gedung tetap terpelihara dengan baik.(Ta)