Pj Gubernur Jawa Barat: Normalisasi Sungai Jadi Prioritas
kacenews.id- CIREBON- Banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan Cirebon Timur berdampak pada material lumpur. Salah satunya di SDN 1 Karangsari dan SDN 1 Gunungsari Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon.
Endapan lumpur di kedua sekolah tersebut sekitar 20 centimeter atau semata kaki orang dewasa, sehingga butuh air bersih untuk membersihkan. Endapan lumpur yang ada di sekolah tersebut, membuat para guru dan siswa juga Muspika membersihkanmya dengan air seadanya.
Selain itu, Kepala SDN 1 Gunungsari, Suwanda mengatakan, banjir yang terjadi kemarin mengakibatkan endapan lumpur di ruang kelas dan halaman sekolah, sehingga sangat terpaksa para siswa dan guru juga Muspika membersihkanmya.
“Hingga pukul 10.00 WIB, belum ada air bersih untuk membersihkan ruangan. Maka dengan sangat terpaksa menggunakan air yang ada,” katanya, Kamis (7/3/3024).
Suwanda menjelaskan, banjir yang terjadi sejak Januari hingga sekarang, sudah tiga kali terjadi dan kali ini yang paling parah. Karena, rak buku bagian bawah d sekolah terendam. “Meski dokumen aman, namun buku sekolahan yang ada di rak paling bawah terendam,” jelasnya.
Ketika ditanya, bagaiman Ujian Tengah Semester (UTS) yang sedang berlangsung, Suwanda menjawab, soal ujian dibawa ke masing-masing siswa. “Kami memberikan toleransi pada para siswa dalam mengerjakan UTS dengan membawa pulang soal ujian di rumah. Hal ini guna mencegah hal yang tidak diinginkan, karena banjir,” ujarnya.
Senada dikatakan guru SDN 1 Karangsari, Anda. Banjir yang terjadi kemarin dan mulai surut hari ini sekitar pukul 5.30 WIB. “Endapan lumpur di halaman sekolah dan ruangan, maka utk kegiatan belajar mengajar (kbm) belum maksimal. Diperkirakan, KBM normal tiga hari kedepan,” tuturnya.
Masih dikatakan Anda, ketinggian air saat banjir kisaran satu meter setengah dan terus surut hingga dini hari. “Semoga ada solusi terbaik untuk mencegah banjir susulan. Karena, daerah ini sangat rawan banjir, ketika penghujan,” imbuhnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin bersama rombongan meninjau korban banjir di beberapa kecamatan Kabupaten Cirebon yang terdampak banjir, sekaligus memberikan uang duka pada korban yang meninggal dunia.
Dalam tinjauan tersebut, Bey bersama rombongan secara langsung memberikan uang duka pada keluarga Nana Kusdiana (29 tahun) warga Desa Ambit yang meninggal dunia saat banjir melanda wilayah setempat.
Menurut ayah korban, Waryono, saat banjir terjadi kemarin, anaknya hendak evakuasi saudaranya yang kebanjiran dan diduga terpeleset lalu jatuh. Ketika hendak dibawa ke rumah sakit, nyawa sudah tak tertolong. “Saya ucapkan terima kasih pada penjabat gubernur yang datang langsung ke rumah untuk tinjau banjir dan memberikan uang duka,” paparnya.
Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey menuturkan, banjir yang terjadi dikarenakan pendangkalan sungai dan meluap, sehingga masuk ke pemukiman warga. “Kami segera mengirimkan surat ke Kementerian supaya menjadi prioritas dinormalisasi sungai Kabupaten Cirebon, khususnya Ciberes dan Cisanggung. Selain itu, perbaikan dan pembangunan tanggul di sepanjang aliran sungai tersebut,” tuturnya.
Masih dikatakan Bey, tanggul yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon sebagian besar berusia tua, maka perlu adanya peremajaan atau perbaikan secara menyeluruh. “Tentunya kami akan semaksimal mungkin untuk mencegah banjir susulan,” pungkasnya. (Supra)