Bencana Hidrometerologi Mengancam, Pj Gubernur Jawa Barat: Warga Diminta Waspada dan Tetap Siap Siaga
kacenews.id-CIREBON-Pj Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi menghadiri rapat koordinasi Kepala Daerah se- Jawa Barat tahun 2024 di salah satu hotel di Kabupaten Majalengka, Jumat (23/2/2024).
Rapat koordinasi tersebut bertemakan “Sinergi Perencanaan Pembangunan Daerah di Jawa Barat”. Dalam kesempatan tersebut, hadir langsung Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin dan jajaran penjabat kepala daerah se-Jawa Barat.
Agus mengatakan, Kota Cirebon saat ini sudah dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan. Seperti penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) perencanaan tahun 2025 yang merupakan perencanaan tahun kedua, sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Tahun 2024-2026.
“RPD kita sudah susun, termasuk juga Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045,” kata Agus.
Selain itu, kata Pj Wali Kota, Pemda Kota Cirebon juga tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) teknokratik 2025-2029 untuk wali kota terpilih nanti.
“Alhamdulillah tadi sudah diskusi dengan Pj Gubernur, termasuk peranan antara provinsi dan kabupaten kota di Jawa Barat dalam sinergi perencananaan pembangunan daerah, nanti tindaklanjutnya akan dibahas secara teknis,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat mengapresiasi 27 Bupati dan Wali Kota atas pelaksanaan Pemilu 2024 di Jabar yang berjalan dengan aman, netral, dan tenang. Bey menyebut, pelaksanaan Pemilu 2024 di seluruh wilayah Jabar pada umumnya berjalan baik dan lancar.
“Saya mengapresiasi pelaksanaan pemilu (di Jabar) berjalan dengan aman, damai dan lancar,” ucapnya.
Pada kesempatan itu Bey juga mengapresiasi kerja kolektif dari perangkat daerah di Jabar baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang telah hadir memberikan penanganan bencana dengan cepat.
Ia mencontohkan, bencana hidrometeorologi seperti musibah puting beliung yang melanda kawasan Rancaekek-Jatinangor, Kabupaten Sumedang baru-baru ini. “Saya merasa sudah bergerak cepat ke lokasi (bencana puting beliung), tapi ternyata BPBD, dinas social dan dinas kesehatan baik itu provinsi maupun kabupaten kota ternyata lebih cepat dari saya,” ungkapnya.
Bey menegaskan pula bahwa peristiwa bencana memang bisa terjadi kapan saja. Maka dari itu, kepada bupati/wali kota yang hadir untuk mengantisipasi dengan memberikan ketenangan kepada masyarakat ketika bencana melanda.
Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin hingga gelombang panas.
“Bencana tidak dapat diduga. Bagaimana memitigasi itu menunjukkan bahwa kita hadir. Saya rasa kita sudah berhasil memberikan ketenangan kepada masyarakat dengan mengurangi dampak bencana,” pungkas Bey. (Isk