Ayumajakuning

Momentum Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Pj Bupati Kesal Masih Banyak Sampah Dibuang Sembarangan

 

 

kacenews.id-MAJALENGKA-Penjabat (Pj) Bupati Majalengka mengungkapkan kekesalannya di hadapan masyarakat dan seluruh camat, karena banyaknya sampah yang dibuang sembarangan tanpa pengelolaan yang baik dan seolah tanpa edukasi serta kehadiran aparat.

“Kecewa cerita tentang Hari Peduli Sampah Nasional. Bapak dan ibu camat jangan hanya cerita tentang seremonial, buat apa menerima penghargaan ini dan penghargaan  itu, tetapi fakta di lapangan tidak sesuai dengan kenyataan,” kata Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi, pada Apel Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Desa Kasturi, Kecamatan Cikijing, Rabu (21/2/2024).

Ia mengaku, banyak mendapat masukan melalui media sosial (medsos) pribadinya, salah satunya adalah tentang sampah. Salah satu curhatan yang masuk tersebut adalah “Pak Pj, saya mau bantu menyampaikan informasi di Desa Jatitengah, Kecamatan Jatitjuh, ada yang buang sampah ke sungai, ada plastik kecil hingga berkarung – karung dan sekarang ada papan yang lucu bertuliskan ‘jangan dibuang sampah di sini mohon dibuang di sungai’ “

“Di dekat SD Jatitujuh 1 sampah menggunung di sana, kasihan anak sekolah terganggu bau dan kesehatannya juga akan terganggu”.

Menurut Dedi, si pengirim pesan tersebut juga memotret plang dan tumpukan sampah di dekat sekolah, setelah dimintanya untuk mengimkan foto sebagai bukti yang membenarkan itu terjadi.

Setelah ditelusuri kata Dedi, plang tersebut dibuat pemilik tanah karena keberatan lahannya dijadikan tempat pembuangan sampah.

“Dari kejadian tersebut, pemerintah ternyata tidak hadir di sana. Padahal di kecamatan ada camat ada kasi Trantib yang harus memberikan solusi atas setiap persoalan yang terjadi di masyarakat yang berdampak luas,”tuturnya.

Ia menyebutkan,  untuk penanganan sampah, ada pola penanganan di hulu dan hilir. Di hulu adalah pemilahan sampah sejak di rumah tangga, kompostng hingga TPS tingkat desa. Kemudian di  hilir  TPA yang harus ada pengolahannya, dengan lokasi jauh dari permukiman warga,  ada kegiatan komposting, memerlukan alat berat jalan lalu lintas kendaraan pengangkut sampah juga akan dibangun.

‘”Itu akan kita lakukan melalui APBD ke depan. Mudah-mudahan pemerintah pusat mendorong persoalan itu,” katanya.

Menurutnya, sampah yang masuk ke TPA Heuleut setiap harinya mencapai  125 ton, dan  ini akan terjadi bom waktu di empat tahun kemudian. Sehingga salah  satu upaya yang harus dilakukan adalah perlu peduli kepada TPA.

“Saya berterima kasih  atas bantuan Dandim dengan para anggota TNI terhadap persoalan sampah. Hal ini akan lebih tertib dan ada hal yang mengubah budaya. Kita tahu penanganan sampah di Majalengka sudah mengkhawatirkan,” ucapnya.

Dedi juga menyampaikan, di Hari Peringatan Sampah ini pihaknya ingin menebar ikan di sungai setelah sampahnya dibersihkan.Kemudian silakan masyarakat memancing ikan  dengan dilarang menggunakan  portas.

“Bagi yang memancing, tugasnya jika melihat orang buang sampah, maka otomatis yang mancing akan melarang yang buang sampah di sungai,” katanya.

Selain itu, di sungai-sungai  yang sering dijadikan tempat buang sampah dipasang baliho dengan tulisan besar – besar dan menarik. Agar  masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.

“Contohnya buanglah sampah pada tempatnya, pulangkan mantan kepada orang tuanya,” ucapnya.(Tati)

 

Related Articles

Back to top button