kacenews.id-CIREBON-Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China’. Itulah istilah yang digaungkan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Bengkulu untuk menambah ilmu dan wawasan terkait tugas dan fungsi serta inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Atas dasar itu, Rupbasan Kelas I Bengkulu melakukan studi tiru ke Rupbasan Kelas I Cirebon untuk menimba ilmu dengan harapan bisa meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada tahun 2024 ini.
“Kami bersama squad Rupbasan Bengkulu ingin berbagi pengalaman tentang mengubah mindset untuk menambah pengetahuan dan wawasan, bahwa kerja itu bukan berarti monoton saja. Artinya yang dinamakan bekerja itu adanya perubahan yang berarti,” ucap Kepala Rupbasan Kelas I Bengkulu, Zulkarnain.
Zulkarnain berujar, jika dirinya memilih menimba ilmu di Rupbasan Kelas I Cirebon ini bukan tanpa alasan, selain sudah mendapatkan predikat WBK pada 2021, Rupbasan Cirebon juga memiliki kekompakan dan kemauan dari seluruh pegawainya sekaligus mempunyai inovasi yang sangat bagus untuk merubah mindset bekerja. “Yang paling menonjol di sini (Rupbasan Cirebon) kalau saya lihat di sini kekompakan. Kedua adanya kemauan, dan ketiga tidak kalah pentingnya turun langsung action pimpinan ke bawah untuk melihat secara langsung apa yang menjadi kendala. Apa yang menjadi masalah dan solusinya dicari bersama-sama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jadi bukan kemauan pimpinan, bukan kemampuan anggota, tapi sama-sama ada kemauan untuk belajar merubah lebih baik lagi,” sebutnya.
Terkait inovasi, sambung Zulkarnain, sangat luar biasa. Pasalnya, cara pengemasan terkait tugas dan fungsi rapih, bagus yang bisa membuat penasaran masyarakat sehingga menjadi produk unggulan di Rupbasan Kelas I Cirebon.
“Inovasinya luar biasa. Kenapa saya katakan luar biasa, sebenarnya inovasinya itu kegiatan tugas dan fungsi kita, kegiatan rutinitas kita, tinggal kita bagaimana cara mengemasnya. Memang barang ini biasa saja tapi kalau pengemasannya rapi dan bagus nah ini akan membuat penasaran orang. Nah itu yang menjadi produk unggulan di sini ya,” jelasnya.
Zulkarnain menambahkan, ilmu yang sudah didapatkan oleh jajarannya akan diaplikasikan sehingga bisa dijadikan target kami untuk meraih predikat WBK pada tahun 2024 ini.
Tadi saya sudah sampaikan kepada rekan-rekan ternyata tidak sulit untuk mencari inovasi-inovasi yang kita bisa ambil. Ini akan kami bawa ke pembahasan di Bengkulu, kita ingin membangun kekompakan lebih erat lagi, ingin merubah mindset yang selama ini kerjanya biasa-biasa saja kini lebih inovatif lagi untuk menjadikan mindset benar-benar melayani sekaligus apa yang menjadi tugas fungsi dengan target kita perubahan Bengkulu pasti di tahun 2004,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Rupbasan Kelas I Cirebon, Fajar Nurcahyono Assyifa menuturkan, kegiatan ini bukan merupakan studi tiru, namun lebih tepatnya sharing informasi sesama Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang bisa dilakukan agar bisa meraih predikat WBK.
“Intinya adalah memberikan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku. Sehingga menjadikan kantor yang berbasis pelayanan publik,” tuturnya.
Soal kekompakan dan tips Rupbasan Kelas I Cirebon bisa seperti sekarang ini menurut Fajar, semua pimpinan pasti punya metode yang berbeda. Intinya tidak ada yang lebih bagus antara Rupbasan Cirebon maupun Rupbasan Bengkulu, semua punya pola masing-masing.
“Mudah-mudahan tahun 2024 Rupbasan Bengkulu meraih predikat WBK dan juga Rupbasan Cirebon meraih WBBM. Mari kita sama-sama berjuang untuk meraih kesuksesan,” tuturnya.(Cimot)