Ayumajakuning

Minim Pangsa Pasar, Pemerintah Dorong Produk Anyaman Bambu Bangkit di Tengah Perkembangan Zaman

 

 

kacenews.id-MAJALENGKA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mendorong produk anyaman bambu di wilayahnya, untuk bisa bangkit dan tetap bertahan dengan perkembangan zaman.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi saat melaksanakan kunjungan kerja di lokasi anyaman bambu  Desa Nanggerang Kecamatan Leuwimunding.

Menurutnya, para pengrajin tersebut akan dibina oleh Disperdagin dalam permodalan  serta pemasaran melalui berbagai kegiatan pameran atau event lokal dan nasional.

“Nantinya hasil pengrajin tersebut kita bantu dalam pemasarannya, baik itu sebagai cenderamata bagi yang berkunjung ke Majalengka atau kita ikut sertakan dalam pameran-pameran yang ada di tingkat lokal maupun nasional,” katanya.

Sementara itu,  masyarakat Desa Nanggerang, mayoritas merupakan perajin anyaman bambu. Terutama kaum perempuan menjadikan produk anyaman sebagai sumber pekerjaan dan penghasilan sehari – hari.

“Anyaman bambu seperti boboko (bakul, red), hihid (kipas dari bambu, red), dan lainnya sebagai salah satu tradisi turun temurun sejak zaman dahulu. Saya merupakan generasi keempat yang menjadikan anyaman bambu sebagai penghasilan sehari-hari,” kata salah seorang perajin anyaman bambu, Aminah (50 tahun).

Ia mengatakan, para perajin anyaman bambu mengeluhkan dengan minimnya pangsa pasar atau pesanan dari berbagai daerah, yang tidak seperti pada era 90-an hingga 2.000 silam.

Menurutnya, dengan banyaknya produk anyaman baru dari berbagai bahan plastik dan lainnya, disinyalir menjadi penyebab minimnya penjualan produk andalan warga setempat.

Selain itu tidak adanya generasi penerus dari anak muda. Karena kebanyakan setelah lulus sekolah, banyak mereka yang mau mendapatkan penghasilan tinggi seperti buruh pabrik hingga ke luar kota.

“Saya khawatir dengan profesi menganyam ini tidak ada lagi generasi penerus. Karena anak-anak muda sekarang tidak mau tahu dengan anyaman. Untuk itu saya minta Bapak Pj Bupati untuk menjadikan sebagai mulok atau ekstakurikuler di setiap sekolah,” tuturnya.

Selain di Kecamatan Leuwimunding, produk anyaman bambu ini juga banyak terdapat di Palasah dan Rajagaluh.(Tati/Jejep)

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button