Pendidikan

Dinilai Tak Efisiensi, 30 SDN Bakal Dimarger

CIREBON-Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon bakal kembali melakukan marger puluhan Sekolah Dasar Negeri (SDN) tahun ini. Rencananya akan ada 30 SDN yang dimarger. Prosesnya, mulai dilakukan pada Februari-Maret 2024.

Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto mengatakan, sekolah yang terdampak marger kondisinya saat ini sudah kosong. Untuk kepala sekolahnya, juga sudah dikosongkan. Proses kekosongan kepala sekolah itu telah dilakukan mutasi menjelang akhir tahun 2023 kemaren.

Jadi, kata dia, saat sekolah yang akan terkena marger, tidak ada kepala sekolah yang dirugikan atau kehilangan posisi, karena sudah digeser terlebih dahulu. Setiap proses marger yang lompat tahun, menurutnya, harus menggunakan peraturan bupati yang baru. Artinya, perbup yang lama tidak berlaku.
“Tahun ini, ada 30 sekolah yang akan dimarger, tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cirebon” kata Ronianto.
Adapun pada tahun 2022-2023 lalu, kata dia, ada 181 sekolah yang dimarger menjadi 87 titik. Selama dua tahun itu, kata Ronianto, proses marger di bagi menjadi tiga tahap.
Untuk tahap pertama, lanjit Ronianto, 10 sekolah dan tahap dua 105 sekolah di tahun 2022, sedangkan tahap tiga sebanyak 66 sekolah di tahun 2023.
Ia mejelaskan, proses menyatukan dua atau lebih sekolah bertujuan guna mencapai pengelolaan yang lebih efektif dan efisien serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Juga dikarenakan adanya kekurangan tenaga guru yang status ASN.
Selain itu, tidak jarang juga sekolah satu hamparan, jumlah siswanya terpaut jauh dengan sekolah yang satu hamparan lainnya. “Kalau dimarger, gurunya mencukupi, siswanya juga mencukupi,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumya ada 876 jumlah SDN di Kabupaten Cirebon. Dari jumlah tersebut Disdik Kabupaten Cirebon melakukan marger terhadap puluhan sekolah. Upaya itu sebagai bentuk efesiensi anggaran juga memudahkan pengelolaan aset.(Mail)

Related Articles

Back to top button