Finansial

Rotan Cirebon Masih Rengking Pertama Ekspore di Jawa Barat

CIREBON-Rangking ekspor Jawa Barat masih menempati posisi pertama se-Indonesia, meskipun secara nominal mengalami penurunan.Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar), Noneng Komara Nengsih mengatakan, nilai ekspor Jabar secara nominal memang mengalami penurunan.
Kondisi tersebut bukan hanya terjadi di Jabar saja, karena provinsi-provinsi lainnya juga mengalami hal yang sama, bahkan turun lebih tajam ketimbang Jabar.

“Walaupun secara nominal menurun, tapi kontribusinya meningkat karena provinsi lain lebih menurun lagi,” ujar Noneng Komara Nengsih di Cirebon.

Ia mengatakan, kontribusi Jabar terhadap ekspor nasional pada tahun 2022 berada di angka 13 persen. Kemudian pada 2023 kemarin, kontribusinya berada di 14,4 persen.
Menurutnya, dari total ekspor Jabar sebanyak 98 persen yang terdiri dari industri otomotif, mesin dan industri lainnya, sebagian komoditasnya berasal dari industri di Kabupaten Cirebon, di antaranya industri rotan.

“Untuk rotan sendiri kalau (ekspor, red) bukan ke negara Eropa, kondisinya masih baik, masih sama dengan tahun sebelumnya. Makanya perlu dicari alternatif (ekspor, red) ke negara lainnya,” paparnya.

Noneng menyebutkan, industri rotan dari Kabupaten Cirebon mendominasi ekspor non migas dari Jawa Barat. Sepanjang Januari-Oktober 2023, sektor tersebut berhasil menembus angka US$155,26 juta dengan volume 22.025 ton.
Produk rotan tersebut, berupa bahan nabati rotan, barang anyam rotan, hingga furnitur rotan. Dijelaskan Noneng, furnitur rotan merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbanyak dengan nilai total US$127,48 Juta. Sementara, barang anyam rotan hanya menembus angka US$27,66 juta.

“Jawa Barat juga tercatat mengekspor bahan nabati dari Rotan pada periode Januari-Oktober 2023 dengan nilai US$114.280,” katanya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button