Finansial

Dukung Investasi, Perumda AM Tirta Jati Siap Suplay Air ke Kawasan Industri Timur

CIREBON-Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon menyebut pihaknya sedang melakukan tahapan pemenuhan kebutuhan air di wilayah kawasan Industri Cirebon Timur.

Pasalnya kawasan industri yang ada di timur Kabupaten Cirebon memerlukan banyak suplay air. Karena semakin banyak industri yang mulai berdiri, kebutuhan air cukup tinggi terutama industri textil.

Sehingga Perumda Tirta Jati sedang mencari sumber air baik dari wilayah timur Kabupaten Cirebon maupun dari Kuningan.

“Ada beberapa alternatif sumber air yang ada, salah satunya dari wilayah Kuningan, karena wilayah tersebut jaraknya sampai menuju wilayah timur Kabupaten Cirebon kurang lebih 45 km. Dan ada di Kabupaten Kuningan, kami sudah tinjau beberapa sumber air yang ada di sana namun harus ditempuh perijinannya dan lainnya dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama,” kata Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H Suharyadi di Sumber, Kamis (13/7/2023).

Selain dari Kuningan, Suharyadi menyebut pihaknya juga mengunakan sumber air dari Water Treatment Plant (WTP) Tawangsari dan Waled untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah timur Kabupaten Cirebon.

“Untuk WTP Tawangsari kapasitas 50 liter perdetik dan Waled juga 50 liter perderik, sehingga sementara baru beberapa industri yang sudah kami suplay,” katanya.

Namun, kata Suharyadi, pihaknya sudah mengandeng beberapa badan usaha untuk berinvestasi dalam pemenuhan air bersih khususnya di wilayah timur Kabupaten Cirebon.

“Ada empat badan usaha yang sudah berminat untuk berinvestasi. Tetapi mereka sedang mendalami terkait biaya, namun kami melihat respon yang paling cepat kita akan gandengan lebih serius sesuai dengan tahapan kerja sama didalam PP no 122 dalam penyelenggaran SPAM,” kataya.

Disinggung soal kebutuhan anggaran, Suharyadi menjelaskan untuk pemenuhan air bersih di wilayah timur Kabupaten Cirebon membutuhkan anggaran puluhan miliar rupiah.

Sehingga dengan anggaran yang cukup banyak, lanjut Suharyadi, dengan operasional yang dimiliki PDAM tidak mungkinkan berivestasi 20 miliar, jadi kami mengandeng badan usaha untuk berinvestasi.

“Estimasi yang sudah dihitung dengan seluruh biaya dan pengadaan pipa, pengerjaannya dan asesoris dan perizinan kurang lebih dibutuhkan anggatan Rp 20 miliar,” katanya.

“Investasi untuk kebutuhan banyak secara diinventaris rencananya pembiayaan itu untuk meningkatkan kapasitas yang ada di WTP Tawangsari dari 50 liter perdetik menjadi 100 liter perdetik, sama juga WTP Waled dari 50 liter perdetik menjadi 100 liter perdetik sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan industri di wilayah timur,” imbuhnya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button