Pendidikan

100 Mahasiswa IAIN Cirebon Ikuti Kelas Sekolah Kebangsaan

CIREBON-Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan Kelas Sekolah Kebangsaan yang bertema ‘Penginderaan Hoax untuk Pemilu’.

Kegiatan ini merupakan bagian penting dari program Tular Nalar 3.0. Program inovatif ini diprakarsai oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bersama Love Frankie dengan dukungan Google.org yang bertujuan membantu publik dalam mengidentifikasi hoaks melalui literasi media dan pemikiran kritis.

Santi Indra Astuti selaku Program Manager Tular Nalar, dalam sambutan virtualnya menjelaskan bahwa Tular Nalar telah menjadi wadah untuk menanamkan kebiasaan berpikir kritis di tengah arus informasi yang menantang.

“Dalam rentang waktu sejak 2020, Tular Nalar telah menyentuh lebih dari 550.000 audiens di seluruh tanah air, merangkul beragam segmen masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti kalangan pendidik, mahasiswa, lansia, dan lainnya. Derasnya arus informasi di masa Pemilu menjadi tantangan utama yang kita hadapi saat ini,” ujar Santi.

Sementara itu, Nurul Fajri selalu perwakilan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Cirebon menegaskan pentingnya pengawasan dalam proses Pemilu.

“Mengingat partisipasi aktif gen Z yang merupakan pemilih pemula dan mendominasi lebih dari 50 persen dari total pemilih Pemilu 2024,” ujarnya.

Arief Rachman selaku Ketua Jurusan KPI mengapresiasi kolaborasi ini, mengingat mahasiswa adalah pemilih pemula yang belum memiliki pengalaman Pemilu sebelumnya.

“Pelatihan ini akan membantu mahasiswa dalam berpikir kritis menyaring informasi di media digital, memberikan manfaat bagi kalangan anak muda menjelang Pemilu,” ungkap Arief.

Kelas Sekolah Kebangsaan ini diikuti oleh 100 mahasiswa jurusan KPI yang dibagi dalam 10 kelompok, dipandu oleh 10 fasilitator. Mereka terlibat aktif dalam diskusi, sesi tanya jawab, serta game-game yang menarik. Materi pelatihan mencakup topik Pemilu, demokrasi, penginderaan hoaks dan sanksi dalam konteks Pemilihan Umum 2024.(Cimot)

Back to top button