CirebonRaya

Ketua Dewan Memimpin Seenak Dhewek

CIREBON- Satu mana calon penjabat (Pj) Bupati Cirebon yang diusulkan DPRD Kabupaten Cirebon, sampai saat Ketua DPRD, H Mohamad Luthfi tetap bungkam, tidak juga buka suara. Ia tetap merahasiakannya ke publik.

Hal itu membuat sejumlah politisi senior di DPRD Kabupaten Cirebon menilai bahwa ketua DPRD tidak bijak sebagai seorang pemimpin di dewan. Setelah Ketua Fraksi PDI Perjuangan, H Mustofa berkomentar, kini giliran anggota DPRD yang juga Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon, H Junaedi yang juga turut komentar.

Langkah Ketua DPRD Luthfi sebagai ketua dewan sangat tidak bijak. Meski memang secara teknis tidak diatur dalam proses penjaringan ataupun seleksi pengusulan Pj Bupati, tapi bukan berarti ketua DPRD ini mengambil kebijakan sendiri.

“Jadi pimpinan atau ketua dewan itu bukan seenak dhewek, enggak bener itu,” cetus anggota Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon ini, Jumat (8/12/2023).

Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon periode 2009-2014 itu menjelaskan, harusnya ketua dewan tidak merahasiakan nama yang diusulkan. Karena publik berhak tahu siapa saja yang telah diusulkan dan calon yang bakal menjadi pemimpin pengganti H Imron.

“Memang ketua DPRD ini tidak bijak dan bikin publik bertanya-tanya. Imbasnya membuat ketidakpercayaan publik terhadap lembaga DPRD. Manuvernya ini loh yang membuat tidak kondusif lembaga,” ungkapnya.

Dengan sikap Luthfi yang demikian, Junaedi bertanya-tanya, sedang berkonspirasi untuk kepentingan siapa? Karena cara-cara seperti ini menurutnya tidak benar. Kalau bicara haknya ketua DPRD, tidak masalah. Boleh-boleh saja.

“Tapi tetap bahasa usulannya dari DPRD. Ada motif apa sebenernya? Jangan-jangan ada skenario untuk memuluskan salah satu calon,”  kata Junaedi.

Selama ini juga, lanjut Junaedi, Fraksi PKS tidak mengetahui proses usulan Pj di DPRD, termasuk siapa calon-calonnya. Tidak ada pembicaraan pimpinan DPRD dengan masing-masing fraksi. Kalaupun bicara soal waktu deadline usulan Pj, tergantung niat.

“Pembahasan Pj di tingkat fraksi pastinya cepat ketika dikejar deadline. Jadi tidak ada alasan ketika melibatkan fraksi usulan Pj menghambat waktu usulan ke Kemendagri. Walaupun PKS tidak punya unsur pimpinan, kami berhak dong diajak ngobrol dan dibuka hasil keputusannya,” desak Junaedi.

Intinya, lanjut dia, ketua DPRD ini sudah tidak memandang bagaimana teman-teman yang ada di lembaga legislatif. “Apalagi diperkuat, ketika satu nama tidak boleh diekspos ke publik,” ujarnya.

Politisi senior lainnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana. Ia mengaku sampai detik ini pihaknya belum mengetahui siapa nama calon Pj yang diusulkan Luthfi selain Sekda Hilmy Riva’i dan Guru Besar IAIN Cirebon, Sugianto.

“Sekali lagi saya katakan ya, nama calon Pj yang ketiga itu benar-benar tidak tahu. Yang tahu cuma ketua dewan saja. Coba aja tanya Pak Sekwan lagi, barangkali mau buka suara,” katanya.(Ismail)

Related Articles

Back to top button