Bawaslu Jabar Temukan Banyak Pelanggaran Administratif
CIREBON- Pelaksanaan tahapan kampanye Pemilu 2024 sudah memasuki waktu lebih dari seminggu. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat pun telah menemukan sejumlah pelanggaran.
Koordiv Penanganan Pelanggaran Bawaslu Jabar, Syaiful Bachri mengatakan, pelanggaran yang paling banyak ditemui yakni perihal administratif.
Menurutnya, masih ada sejumlah peserta pemilu yang tidak memberitahukan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) saat melakukan kampanye.
“Pelanggaran paling banyak adalah pelanggaran administratif, kita ambil contoh masih banyaknya ditemukan tidak melakukan pengurusan atau pemberitahuan STTP. Kedua mungkin adanya kegiatan yang tidak diinformasikan kepada penyelenggara pemilu karena tidak ada STTP itu tadi,” ujar Syaiful.
Sementara, untuk kategori pelanggaran lainnya seperti kode etik dan tindak pidana, pihaknya menyebut belum menanganinya sampai saat ini.
Ia menambahkan, dalam masa kampanye ini, pihaknya lebih melakukan pencegahan, sehingga pelanggaran tidak terjadi.
“Jadi kalau ada hal-hal di lapangan kita lebih baik mencegah, sehingga tidak terjadi pelanggaran pemilu. Di samping itu, memang di masa kampanye ini yang menjadi sorotan adalah alat peraga yang masih banyaknya pemasangan di pohon atau mungkin di zona pelarangan,” ucapnya.
Pada prinsipnya, kata pria kelahiran Bekasi ini, Bawaslu Jabar terus bekerja sesuai aturan perundang-undangan berkenaan tahapan kampanye.
Berkenaan dengan capres-cawapres juga, pihaknya sudah mencatat hampir keseluruhannya sudah melakukan tatap muka dan pertemuan terbatas kepada masyarakat maupun lembaga tertentu.
“Ketika di awal sesuai dengan peraturan ini hanya ada beberapa metode di luar metode 21 hari, yang hampir sebagian besar peserta pemilu sudah memanfaatkan itu, khususnya berkenaan dengan alat peraga dan sudah dimulainya tatap muka maupun pertemuan terbatas. Termonitor dari hari pertama khusus capres-cawapres hampir keseluruhan capres-cawapres sudah masuk ke Provinsi Jabar, ada yang dominan, katakan sudah beberapa kali, ada juga yang baru sekali,” jelas dia.(Iskandar)