Ayumajakuning

Akibat Beragam Penyebab, Tingkat Kegagalan Transfusi Darah di Majalengka Tinggi

 

 

MAJALENGKA-Tingkat kegagalan transfusi darah yang disumbangkan oleh pendonor melalui PMI Kabupaten Majalengka cukup tinggi. Sementara jumlah pendonor setiap bulannya hanya mencapai 1.200 orang.

Ketua PMI Kabupaten Majalengka, Momon mengungkapkan, tingkat kegagalan darah dari 100 labu darah yang disumbangkan pendonor terdapat sekitar 30 labu atau 30 persennya tidak bisa digunakan untuk transfusi, karena beragam persoalan.Di antaranya akibat hemoglobinnya kurang serta eritrosit. Kondisi ini terjadi kemungkinan disebabkan pendonor saat akan melakukan donor darah terlalu cape, kurang tidur dan sebagainya.

“Bisa saja karena perjalanan, juga mempengaruhi kondisi darah. Sehingga ketika akan menyumbangkan darah, kondisi pendonor harus benar-benar prima,” katanya.

Menurutnya, darah yang gagal diproses untuk transfusi darah, akan dikirim ke Bandung untuk dimusnahkan atau diproses menjadi beragam obat dan kebutuhan lainnya.

Ia menyebutkan, jumlah pendonor di Kabupaten Majalengka rata-rata setiap bulannya sebanyak 1.200 orang atau dalam kurun waktu tiga bulan hanya 3.600 orang. Dari jumlah tersebut tidak seluruhnya darah bisa dimanfaatkan untuk transfusi, karena gagal.

Momon menyampaikan, jumlah pendonor 3.600 per tiga bulan relatif sedikit, jika dibanding jumlah penduduk Kabupaten Majalengka serta jumlah kebutuhan yang diminta oleh RSUD Cideres,  RSUD Majalengka dan RSUD Talaga.

“Kebutuhan tertinggi untuk penderita thalasemia, gagal ginjal dan sejumlah penyakit lainnya yang butuh transfusi daerah secara rutin,”katanya.

Ia mengemukakan, untuk memenuhi kebutuhan darah,  PMI selalu memanfaatkan momentum hari besar serta ulang tahun sejumlah lembaga dan organisasi, seperti HUT TNI, HUT Bhayangkara, Hari Jadi Kabupaten Majalengka, HUT Korpri dan sebagainya, dengan melaksanakan kegiatan donor darah.

“Dengan cara itu stok darah bisa bertambah, walaupun tidak seluruh darah pendonor bisa dipakai,”ujarnya.(Tati)

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button