Penebar Politik Kelembutan Itu Bakal Menjadi Nama Bandara di Majalengka
MAJALENGKA- Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan kepada KH Abdul Chalim melalui Keputusan Presiden RI Nomor: 115/TK/Tahun 2023 membawa dampak positif bagi segenap pejabat dan masyarakat Majalengka.
Gelora nilai-nilai perjuangan KH Abdul Chalim tampak terlihat dari antusiasme masyarakat dan pejabat yang hadir dalam acara tasyakuran gelar Pahlawan Nasional dan Tahlil Akbar Almaghfurlah KH Abdul Chalim bertempat di kompleks Ponpes Amanatul Ummah 2 Leuwimunding Majalengka, Minggu (3/12/23).
Tampak hadir Bupati Majalengka, Forkopimda, ketua MUI, kepala Kemenag, PCNU Kabupaten Majalengka dan Cirebon, Ponpes Babakan Ciwaringin dan Ponpes Buntet, para masyayikh, dan lebih dari 3.000 masyarakat pencinta Pahlawan Nasional KH. Abdul Chalim.
Acara dibuka Prof. KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang juga Putra pahlawan Nasional KH Abdul Chalim, dengan diawali pembacaan surat Yasin dilanjutkan dengan tahlil bersama.
Dalam sambutannya Bupati Karna Sobahi menyampaikan awal kisah dimulainya pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Abdul Chalim. “Atas usulan dan desakan nahdliyyin, maka ketika acara peringatan satu abad NU, saya selaku bupati diminta segera melaunching pengusulan gelar pahlawan bagi KH Abdul Chalim” ucapnya.
Sejurus kemudian, bupati memerintahkan kepada Sekda Kabupaten dan Dinas Sosial Kabupaten Majalengka untuk segera menjalin komunikasi dengan ahli waris KH. Abdul Chalim. “Saya minta kepada Sekda dan Kadis Sosial untuk segera silaturahim ke Prof. Dr. Asep Saifuddin Chalim, MA. Selaku ahli waris calon Pahlawan Nasional” ungkap Karna Sobahi.
Bupati Kabupaten Majalengka ke-26 itu menegaskan, dengan diraihnya Gelar Pahlawan Nasional bagi KH Abdul Chalim maka Pemkab Majalengka akan memberikan berbagai penghargaan. “Saya memastikan bahwa sejak hari ini, setiap tanggal 16 Agustus sebelum pidato presiden, akan diselenggarakan upacara resmi di kompleks Maqbaroh KH Abdul Chalim” tegas Karna Sobahi.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, agar nama KH Abdul Chalim diusulkan sebagai nama Jalan dan Bandara yang ada di Majalengka. “Saya ingin Bapak/Ibu saksikan, insya Allah setelah ini nama Pahlawan Nasional KH. Abdul Chalim akan kita abadikan menjadi nama Jalan dan Bandara di Majalengka” ungkap Bupati diikuti riuh tepuk tangan hadirin.
Wakil Ketua TP2GP, Prof. Usep Abdul Mathin, MA, Ph.D. dalam sambutannya menguraikan betapa sosok KH. Abdul Chalim adalah sosok perintis dan pendiri NU serta pejuang kemerdekaan yang mengusung konsep moderasi beragama dan berpolitik.
“Almaghfurlah KH Abdul Chalim itu orang yang sangat paham isi kitab ‘ainul adab wa siyasah’ karangan Syekh Hadzil, salah satu ulama abad 8 Hijriyah. Beliau memahami dan menerapkan moderasi beragama dan berpolitik sebagaimana tertuang dalam kitab tersebut,” terang Prof. Usep.
Lebih lanjut Prof. Usep menjelaskan, KH Abdul Chalim mengusung moderasi beragama dalam hal saling hormat menghormati antar penganut mazhab yang berbeda-beda. Sedangkan dalam hal moderasi berpolitik, KH Abdul Chalim mengusung keseimbangan politik dan agama. “KH Abdul Chalim itu tidak membenarkan adalah politisasi agama, namun beliau mengusung politik kelembutan.” Jelas Prof Usep.
Sebagaimana diketahui, KH Abdul Chalim Leuwimunding ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi pada tanggal 10 November 2023. KH Abdul Chalim Leuwimunding merupakan pendiri NU dan pejuang kemerdekaan asal Leuwimunding, Majalengka Jawa Barat.(Jejep)