CirebonRaya

Alun-alun Pataraksa Jadi Primadona Baru

DLH Siapkan 16 Tong Sampah dan Imbau Pengunjung Jaga Kebersihan

CIREBON-Animo masyarakat setiap hari, khusunya di sore hingga malam hari untuk mengunjungi Alun-alun Pataraksa sangat luar biasa. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon pun memberikan imbauan kepada para pengunjung

Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, Agus Muklis menjelaskan, animo masyarakat terhadap Alun-alun Pataraksa begitu besar. Mulai sore hingga malam selalu ramai pengunjung hingga pedagang kaki lima atau PKL.

Hal itu, kata dia, menjadi perhatian serius DLH Kabupaten Cirebon. Khususnya di ruang kebersihan. Sehingga, DLH pun menyiapkan 16 tong sampah di sekeliling alun-alun setempat.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk membuang sampah ke tempat yang telah disediakan agar kebersihan di Alun-alun Pataraksa tetap terjaga. Sehingga terlihat asri. Terlebih keberadaannya di pusat pemerintahan kabupaten Cirebon,” kata Agus saat monitoring progres pemeliharaan Alun-alun Pataraksa, Rabu (29/11/2023).

Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat agar tidak numpuk atau berkumpul di bangunan tangga. Artinya, jangan satu waktu semua masuk di tangga agar tidak over capasity.

“Nanti kita akan menyiapkan petugas yang mengatur untuk mengarahkan masyarakat, agar keramaian tidak terlalu numpuk di satu titik (tangga, red). Kita juga akan edukasi mereka (masyarakat, red), khususnya soal sampah,” ujarnya.

Saking ramainya, lanjut Agus, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) kaitan dengan pengelolaan parkir agar lebih tertata dan menjadi sumber penghasilan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru di pusat pemerintahan.

“Ini perlu diatur juga ya. Penting. Jika terkelola dengan baik, bisa menjadi sumber PAD dari sektor parkir. Oleh sebab itu, dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat koordinasi dengan Dishub, untuk penataan parkir dan PKL,” katanya

Agus jiga menjelaskan, dalam pemeliharaan Alun-alun Pataraksa yang dilakukan oleh rekanan tersebut, ada dua item perbaikan yakni batu sikat dan andesit. Monitoring progres pemeliharaan pembangunan Alun-alun Pataraksa dilakukan, lantaran lokasi itu masuk agenda safari pembangunan pemerintah daerah di akhir tahun 2023.

Selain itu, monitoring juga dilakukan untuk melihat kondisi ketika memasuki musim penghujan. “Ternyata ada genangan air di tengah alun-alun dari hasil pembangunan tahap pertama,” ujar Agus.

Maka, kata Agus, tahap pertama itu akan masuk ke pemeliharaan umum DLH. Di luar dari pembangunan tahap dua, yang masih menjadi kewajiban dan tanggungjawab kontraktor. “Setelah pemeliharaan tahap dua selesai, 100 persen menjadi kewenangan kami di dinas,” ungkapnya.(Mail)

Related Articles

Back to top button