Dampak El-Nino, Produksi Gabah Anjlok
CIREBON-Pemerintah Kabupaten Cirebon mencatat produksi gabah kering giling (GKG) di wilayahnya menurun pada 2023 ini. Kondisi itu terjadi karena daerah perbatasan Jabar-Jateng ini terkena dampak kemarau panjang dampak fenomena el nino.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi GKG Kabupaten Cirebon sepanjang 2023 sebanyak 448.476 ton. Bahkan tahun lalu, produksi GKG dari Kabupaten Cirebon mencapai 494.699,98 ton.
Selain jumlah produksi GKG menurun, luas panen padi di Kabupaten Cirebon pun terus menurun. Tahun lalu sekitar 84.892 hektare. Sementara 2023 ini hanya 82.889,90 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Samsina mengatakan, kemarau panjang yang terjadi sepanjang 2023 ini menyebabkan produktivitas pertanian padi di wilayahnya mengalami penurunan.
Menurutnya kondisi tersebut akibat masa tanam padi di Kabupaten Cirebon hanya bisa dilakukan dua kali dalam satu tahun. Tahun-tahun sebelumnya, bisa dilakukan sebanyak tiga kali. “Kalau normal itu masa tanam padi tiga kali. Tetapi, melihat kondisi kekeringan seperti ini dua kali saja sudah cukup,” kata Samsina di Sumber.
Samsina mengungkapkan lahan pertanian padi yang hanya mampu melakukan dua kali masa tanam sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.
Lahan tersebut berada di Kecamatan Greged, Babakan, Mundu, Pangenan, Pabedilan, Gebang, Karangsembung, Pabedilan, Losari, Susukan Lebak, dan Sedong.
Salah satu faktor yang menyebabkan kecamatan tersebut hanya bisa dua kali masa tanam karena adanya pengeringin dari Bendung Cikeusik di Kabupaten Kuningan.“Suplai air berkurang, sehingga otomatis berpengaruh terhadap produktivitas,” kata Samsina.(Junaedi)