Ider-ideran Memayu Buyut Trusmi, Tradisi Pertanda Musim Hujan Tiba
CIREBON- Ribuan warga dari berbagai daerah memadati jalan untuk menyaksikan acara Ider-ideran (arak-arakan) Memayu Buyut Trusmi Kabupaten Cirebon, Minggu (19/11/2023) pagi hingga menjelang siang.
Tampak kepadatan warga saat melihat berbagai ogoh-ogoh yang melintas di jalan Trusmi, Jalan Ir. H Juanda hingga ke Jalan Panembahan dan kembali lagi ke Makam Buyut Trusmi.
Acara Ider-ideran Memayu Buyut Trusmi tersebut dilepas langsung oleh Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Cirebon, Hj. Nunung Roosmini, dan sejumlah pejabat terkait.
Bupati Imron mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Ider-ideran Memayu Buyut Trusmi. Menurutnya, ini merupakan kebudayaan yang dimiliki Kabupaten Cirebon.
“Kegiatan seperti ini harus terus dilestarikan, ini merupakan kebudayaan kita warga Kabupaten Cirebon dan setiap tahun harus tetap digelar,” harapnya.
Imron merasa kagum dengan masyarakat yang ikut hadir dalam acara yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali ini.
“Saya sangat kagum, ini masyarakat sangat banyak sekali, bahkan para sesepuh juga ikut jalan kaki, mereka masih sangat kuat,” ujarnya.
Selain itu, Imron juga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat, khususnya di sekitaran Makam Buyut Trusmi yang sudah ikut melestarikan budaya ini.
“Terima kasih kepada semuanya yang sudah melestarikan Ider-ideran Memayu Buyut Trusmi, sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi semua orang yang menyaksikan,” katanya.
Imron mengungkapkan, dengan adanya acara ini setidaknya roda ekonomi di daerah tersebut menjadi tumbuh pesat.
“Selain melestarikan kebudayaan, tetapi ekonomi masyarakat ikut tumbuh saat acara Ider-ideran Memayu Buyut Trusmi ini,” ungkapnya.
Seorang warga, Ahmad (45 tahun) mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya acara Ider-ideran Memayu Buyut Trusmi. Pasalnya, kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat.
“Saya setiap tahun melihat Ider-ideran Memayu Buyut Trusmi, cuma kali ini sangat berbeda tambah meriah sekali, terlihat masyarakat yang sangat banyak dan ogoh-ogoh juga banyak yang ditampilkan,” katanya.
Seperti diketahui, Memayu Buyut Trusmi atau Ider-ideran yang juga biasa disebut Arak-arakan merupakan rangkaian acara budaya dalam rangka mengganti atap bangunan Buyut Trusmi, juga menyambut datangnya musim hujan.
Setiap tahunnya, pelaksanaan perayaan ini jatuh pada hari Minggu, namun pada tanggal atau bahkan bulan yang berbeda bergantung pada kondisi alam. Hal ini dikarenakan penyelenggara membutuhkan informasi terlebih dahulu mengenai akhir dari musim kemarau.
Setiap tahunnya, Memayu Buyut Trusmi diadakan di desa Trusmi, kawasan sentra batik di Kabupaten Cirebon. Puncak perayaan ini berlangsung dari mulai subuh hingga menjelang siang.
Acara ini dibuka dengan pacuan kuda. Arak-arakan ini juga menampilkan berbagai kebudayaan masyarakat sekitar berupa tari-tarian, hasil kerajinan batik, makanan khas Cirebon, aneka musik tradisional maupun modern serta hasil kreativitas lainnya yang merupakan hasil swadaya masyarakat desa Trusmi dan sekitarnya. Ider-ideran juga banyak menampilkan hal-hal menarik lainnya yang memberikan hiburan bagi banyak orang.(Iwan)