Ayumajakuning

Kepala Desa di Majalengka Ini Keran, Musim Peceklik Bagi-bagi Sembako kepada Warganya

MAJALENGKA- Kepala Desa Kawunghilir, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka ini memang keren. Ia secara pribadi bagikan paket sembako untuk semua warganya guna mengatasi musim paceklik yang dialami warganya serta mahalnya harga beras di pasaran, Rabu (8/11/2023).

Pembagian beras dilakukan di pendopo rumahnya di Desa Kawunghilir. Setiap kepala keluarga yang datang memperoleh 5 kg beras, mi instan serta ikan kaleng.

Kepala Desa Kawunghilir Yosa Novita mengungkapkan, pembagian beras semata karena keprihatinannya melihat kondisi masyarakat di musim paceklik. Jadi menurutnya semata untuk mengatasi kesulitan warga yang melanda hampir semua wilayah.  Beras yang dibagikannya adalah beras lokal kualitas premium hasil panen di sawahnya.

“Ini berbagi kebahagiaan, saya bahagia bisa berbagi, masyarakat juga mudah–mudahan berbahagia karena mendapat beras,” ungkapnya.

Berton–ton gabah dia giling dan berasnya dikemas plastik untuk dibagikan kepada seluruh kepala keluarga, serta aparat desa yang membantunya bekerja di desa. Lebih dari 1,5 ton beras yang disistribusikan secara cuma–cuma untuk masyarakat yang berjumlah 360 KK.

“Ini saya lakukan setiap musim paceklik, berasnya saya tidak beli karena beras dari hasil panen sendiri,” ungkap Yosa yang secara ruitin melakukan pembagian sembako kepada warganya dari hasil panen di sawahnya.

Hasil panen dari bengkok desa yang menjadi haknya pun, Yosa bagikan juga untuk masyatakat, yang pembagiannya juga dilakukan di musim paceklik karena di musim itu Yosa paham  masyarakat tengah kesulitan pangan.

Cadangan gabah yang ada di rumah warga biasanya banyak yang habis, sementara musim tanam masih cukup lama. “Untuk membantu warga pada musim paceklik, selain beras ada tambahan lauk pauk berupa ikan kaleng dan mi instan,” ungkap Yosa yang dikenal warganya sebagai kuwu sultan.

Saat musim paceklik Yosa terbiasa memberikan pinjaman beras tanpa bunga kepada warganya yang akan dibayar warga setelah mereka menjalani panen musim rendeng.

Pantau KC menyebutkan, antrean warga di rumahnya cukup panjang. Pertama antrean ibu–ibu setelah itu baru antrean yang dilakukan oleh laki–laki.

Yayah, salah seorang warga yang mengantre mengaku bersyukur memperoleh pembagian beras dari kepala desanya. Bantuan beras bisa bertahan untuk makan beberapa  hari ke depan. “Tidak perlu belanja beberapa hari, alhamdulillah ada bantuan dari Bu Kuwu,” ungkapnya.

Selain mempunyai program pinjaman uang tanpa bunga, Yosa juga mempunyai program ‘Anti Kelaparan’. Ia meluncurkan program pinjaman beras untuk warganya. Program yang diluncurkannya digagas atas dasar keprihatinannya dalam menghadapi musim paceklik di Desa Kawunghilir. Musim paceklik adalah musim di mana petani belum bisa panen bahkan tanam akibat kemarau,  sedangkan stok beras mulai menipis.

“Program peminjaman beras kepada warga Desa Kawunghilir, karena saya prihatin. Saat ini musim paceklik, dan harga beras di pasaran juga mahal,” ujar Yosa yang  mengimbau masyarakatnya untuk bisa berhemat termasuk di saat musim panen sekalipun.

Program peminjaman beras ini juga dilakukan dari kantong pribadinya. Untuk program ini, Yosa menyediakan stok beras sebanyak 1,5 ton untuk warga Kawunghilir. Beras yang disediakannya pun merupakan beras premium.

“Jadi saya meminjamkan beras dengan harganya per kilo Rp 12.000 karena yang Rp 300 rupiahnya saya subsidi buat bekal saya, itu mah di akhirat nantinya. Jadi pembelian dari pabrik itu Rp 12.300 yang beras bagus,” ucap dia.

Yosa mempunyai program berbagi beras setiap menjelang munggahan ayau jelang puasa. Aksi ini juga sudah diluncurkan sejak mulai menjabat kepala desa pada 2021 lalu.

Lewat kepeduliannya Yosa berharap warganya bisa fokus menjalankan ibadah puasa dengan khidmat, tanpa khawatir kekurangan stok pangan. “Alhamdulillah, bagi-bagi beras jelang Ramadan sudah kedua kali selama saya menjabat sebagai kepala desa,” aku Yosa.

Beras gratis itu merupakan hasil garapan sawah bengkok yang menjadi haknya. Hasil garapan sawah bengkok yang seharusnya untuk kepala desa,  Yosa memilih membagikannya secara gratis kepada warga Kawunghilir. Yosa berpendapat, jika masyarakatnya bahagia maka dia pun merasa bahagia.(Tati)

 

Related Articles

Back to top button