Pemilu

Bawaslu Investigasi Video Ajakan Pilih Capres dari PDIP, Ini Penjelasan Bupati Majalengka

MAJALENGKA- Beredarnya rekaman diduga suara Bupati Majalengka, H Karna Sobahi, yang viral di media sosial untuk mengajak para pegawai Pemerintah, agar mendukung caleg hingga capres-cawapres  dari PDIP beredar luas di aplikasi pesan WhatsApp.

Rekaman itu sendiri diambil dalam sebuah acara di Talaga Pancar, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, sekitar 8 hari yang lalu. Sedangkan durasi dalam rekaman itu selama 3 menit 57 detik itu.

Dari rekaman itu, orang nomor satu di Pemkab Majalengka itu meminta yang hadir pada pertemuan itu guna membantu pemerintah daerah dalam mensukseskan Pemilu 2024 di Kabupaten Majalengka agar berlangsung aman dan damai.

Namun, selain mengatakan itu, yang menjadi sorotan dari pernyataan bupati tersebut ketika meminta yang hadir mendukung caleg dan capres yang diusung oleh partai yang diusung PDIP.

Ketika dikonfirmasi terkait rekaman tersebut, Bupati Majalengka H Karna meresponsnya dengan santai, dan mengakui bahwa tindakannya itu mendapatkan apresiasi dari DPP PDIP. Menurut Karna yang juga Ketua DPC PDIP Majalengka, sebagai seorang kepala daerah yang berlatar belakang politisi, ketika  mengampanyekan para caleg hingga capres yang diusung partainya adalah tanggung jawab moral dan merupakan suatu keharusan.

“Perlu ditegaskan ya, yang hadir pada acara itu merupakan tenaga honorer di beberapa dinas di Pemkab Majalengka. Jadi bukan ASN. Bahkan para tenaga sukwan yang gajinya terbatas itu, akan diberikan bantuan sepeda motor dari anggota DPR RI dan DPRD provinsi yang akan maju kembali di Pemilu 2024,”kata Karna saat dikonfirmasi para wartawan.

Selain itu, pihaknya mengakui rekaman itu diambil dalam suatu acara di Talaga Pancar, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, pada beberapa hari yang lalu.

“Sekali lagi itu para relawan yang akan diberi bantuan sepeda motor oleh Pak TB Hasanuddin, dan bukan PNS. Mereka (relawan) itu honorer yang gajinya Rp 50 ribu – Rp 100 ribu per bulan,” ujar Karna Sobahi.

Sementara itu, Bawaslu Kabupaten Majalengka sedang menggelar investigasi menyusul viralnya video yang diduga memuat audio Bupati Majalengka, Karna Sobahi, membahas urusan pilpres dan pileg di media sosial.

Hal ini ditegaskan Ketua Bawaslu Kabupaten Majalengka, Dede Rosada, dalam konferensi pers dengan para wartawan. Menurut Dede, tim investigasi sedang aktif melakukan penyelidikan ke lapangan guna memastikan kebenaran dan otentisitas rekaman suara tersebut.

“Kami berkomitmen untuk mengetahui apakah benar itu suara yang terdengar dalam video tersebut adalah suara Bupati Majalengka H Karna Sobahi? Itu perlu diselidiki dulu,”ucapnya.

Kendati Bawaslu tengah membentuk tim investigasi, namun pihaknya belum  merencanakan pemanggilan terhadap bupati. Bawaslu hanya memastikan kebenaran informasi tersebut sebelum mengambil langkah lebih lanjut, sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada.

“Tim kita tengah terjun ke lapangan guna menggali informasi itu dari berbagai pihak yang dianggap relevan, tanpa harus melakukan pemanggilan kepada para saksi,” jelasnya.

Menurut dia, Bawaslu dalam kasus ini akan bertindak sebagai pengawas, yang bertindak tidak harus melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. “Kami harapkan masyarakat dapat bersabar sambil menunggu hasil resmi dari Bawaslu terkait kebenaran rekaman yang dinilai membuat kegaduhan ini,” katanya.(Jejep)

 

Related Articles

Back to top button