Finansial

Herman Khaeron Bantu UMKM Permudah Dapat Permodalan Usaha

CIREBON-Anggota Komisi VI DPR RI, H. E. Herman Khaeron memberikan sosialisasi terkait ketersediaan pendanaan atau permodalan bagi para pelaku UMKM di Cirebon dan Indramayu.

Kali ini, Herman Khaeron dan Pembina Yayasan UMKM Mitra Sehati, dr. H. Ratnawati M.KKK melakukan sosialisasi di Desa Junjang Kulon Kecamatan Arjawingangun Kabupaten Cirebon.

Herman Khaeron mengatakan, dirinya dan Ratnawati tidak henti- hentinya melakukan sosialisasi mengenai ketersediaan pendanaan bagi pelaku UMKM bersama dengan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM.

“Kami tidak henti- hentinya melakukan sosialisasi terkait ketersediaan pendanaan bagi UMKM. Bersama LPDB Kementerian Koperasi dan UKM, ini dalam rangka menjawab semua harapan bagi para pelaku UMKM,” kata Herman Khaeron.

Herman Khaeron menambahkan, saat ini masyarakat pelaku UMKM berkeinginan untuk mendapatkan modal usaha yang cukup bagi usahanya. Bahkan menurutnya, masyarakat tidak saja hanya berkeinginan mendapatkan modal, namun juga dengan bunga yang terjangkau.

“Menurut saya, keran ini harus selalu dibuka, selain tentunya saya juga senang bahwa mitra kerja saya, permodalan nasional madani juga ada di mana- mana. Karena setiap sahabatnya pasti ada nasabah kekurangan yang mana itu permodalan nasional madani,” katanya.

Menurut Herman Khaeron, saat ini, sudah ada bunga yang lebih mudah dan dapat diakses secara mudah. Sebagai mitra kerja, dirinya merasa mempunyai tanggungjawab untuk mengawal LPDB.

Herman Khaeron berharap agar ini bisa menjadi pilihan alternatif dari kesulitan yang saat ini dirasakan masyarakat, terutama yang sedang merintis usaha untuk mendapatkan permodalan. Bahkan dirinya sudah berencana membangun koperasi dengan masyarakat dan kemudian bisa menyalurkan LPDB.

“Karena ini tidak mempunyai kantor di daerah, adanya di Jakarta. Selain adalah inspirasi bagi saya untuk ke depan bahwa harus ada mekanisme yang lebih terbuka, yang lebih memudahkan, misalnya bank digital atau LPDB digital ini harus dikembangkan melalui aplikasi. Selain tentu bagaimana aksesibilitas dibangun melalui koperasi, kemudian kita buat pintu masuk langsung kepada LPDB Kementerian,” tuturnya.(Fan

Related Articles

Back to top button