CirebonRaya

Krisis Air Jadi Keluhan Warga Desa Kedungbunder

CIREBON-Warga Desa Kedungbunder Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon selalu menjadi langganan krisis air bersih setiap tahunnya. Tak terkecuali di musim kemarau kali ini. Mereka sudah lama kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Keluhan itu muncul dan disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Partai Gerindra, Hj Sofatilah saat menggelar reses di desa tersebut, Rabu (18/10/2023).

“Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat Desa Kedungbunder harus mengeluarkan biaya tambahan untuk kebutuhan air. Karena air yang dibeli tidak hanya untuk masak dan minum saja, air yang dibeli juga digunakan untuk mandi dan juga mencuci,” kata Sofatilah.

Ia pun mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang saat ini kekurangan air bersih. Karena dengan kondisi seperti ini jelas biaya hidup pun akan bertambah.

“Saya sudah beberapa tahun ini melakukan reses di desa ini, yang dikeluhkan masyarakat adalah masalah air bersih khususnya pada saat kemarau ini. Masyarakat biasanya menggunakan air sungai untuk kebutuhan MCK, tapi sekarang air sungainya saja kering,” ujar Sofatilah.

Menurutnya, masyarakat Kedungbunder biasanya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk kebutuhan minum dan memasak, masyarakat biasanya menggunakan air galon.

“Sekarang ini kondisi air sungainya saja kering jadi untuk mandi masyarakat terpaksa menggunakan air galon. Ini kan jelas ada biaya tambahan,” katanya.

Sofatilah melanjutkan, sebelum masyarakat mengalami kesulitan air bersih, PDAM sebenarnya sudah masuk ke daerah tersebut. Namun ada kerusakan namun tidak ada tindak lanjut dari pihak PDAM.

“Pipa dari PDAM sebenarnya sudah ada, namun ada kerusakan. Tapi kok enggak segera ditindaklanjuti oleh PDAM,” ungkapnya.

Sementara untuk perumahan komersial yang ada di sekitar daerah tersebut menurut Sofatilah mengunakan air dari PDAM. Sedangkan untuk masyarakat di pemukiman tidak bisa menikmati air dari PDAM.”Kasihan kalau begitu masyarakat, harusnya kepentingan masyarakat didahulukan,” ujarnya.

Sofatilah mengaku akan mendorong pihak PDAM untuk segera menindaklanjuti kerusakan pipa di Desa Kedungbunder tersebut. “Karena air kan merupakan kebutuhan yang paling penting bagi masyarakat,” ungkap Sofatilah.(Mail)

Related Articles

Back to top button