Pendidikan

Bunda PAUD Desa Didorong Melanjutkan Perjuangan Memajukan Pendidikan di Kuningan

 

 

KUNINGAN-Sebanyak 94  Bunda PAUD Desa di Kabupaten Kuningan didorong untuk melanjutkan perjuangan dalam memajukan pendidikan anak usia dini serta menjalin kerja sama dengan orang tua dan stakeholder lainnya.

Related Articles

“Kami menitipkan harapan kepada para Bunda Paud  Desa yang baru di kukuhkan, untuk melanjutkan perjuangan dalam memajukan pendidikan anak usia dini. Pentingnya perhatian terhadap satuan PAUD formal dan non formal agar tetap menjalin kerja sama dengan para orang tua agara tetap harmonis,” kata Ketua Bunda PAUD Kabupaten Kuningan, Hj Ika Siti Rahmatika, dalam acara pengukuhan  yang dilakukan secara simbolis bagi tiga orang perwakilan Bunda PAUD Desa, di GOR Ewangga Kompleks Stadion Masud Wisnu Saputra Sabtu, (14/10/2023).

Ia mengaku selama 7 tahun lebih memimpin PAUD, dengan suka dan duka, harapan, dan tantangan yang dihadapi bersama seluruh komponen PAUD, dari tingkat kecamatan hingga desa. Untuk itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah berkolaborasi selama masa jabatannya.

Menurutnya, masa bakti yang panjang sebagai Bunda PAUD akan segera berakhir, bersamaan dengan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati yang akan berakhir pada  4 Desember 2023. Sehingga Hj Ika  akan segera melepaskan jabatan sebagai Bunda PAUD, Bunda Literasi dan jabatan lainnya.

“Hanya ucapan terima kasih yang dapat saya sampaikan kepada semua yang telah bekerjasama selama  menjadi Bunda PAUD Kabupaten. Mudah-mudahan kerja sama ini tidak berakhir, karena berakhirnya jabatan formal yang saya sandang, tetapi semangat kekeluargaan ini, Insya Allah tidak akan memutuskan tali silaturhmi dan kebersamaan kita semua” tuturnya.

Kegiatan pengukuhan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan seminar peningkatan kompetensi pendidik PAUD, yang menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana mengungkapkan, mendidik anak bukanlah semata tugas guru di sekolah, tetapi tanggung jawab bersama. Sehingga dalam penanganannya diperlukan komunikasi antara tenaga pendidik dengan orang tua siswa. Karena hal itu merupakan realisasi dari akuntabilitas sekolah.

Ia mengemukakan, untuk mengetahui perilaku dan hal yang dilakukan anak diperlukan hubungan dan komunikasi yang baik. Sebab anak-anak memiliki banyak waktu di lembaga pendidikan, tetapi setelah itu mereka akan pulang dan kembali ke lingkungan keluarga. Bahkan menghabiskan waktu libur sekolah.

Sehingga sudah seharusnya orang tua dan guru mengetahui setiap kegiatan anaknya, agar perkembangan mereka terpantau dengan baik sesuai harapan. Apalagi  guru dan orang tua, sebenarnya memiliki peran yang sama dalam mendidik sekaligus melindungi. Begitu pula tujuannya untuk memastikan anak dapat belajar secara efektif dan kebutuhan belajarnya terpenuhi dengan baik.

“Jangan salah, ketika komunikasinya tidak berjalan lancar, akan berdampak kurang baik. Karena kemajuan perkembangan anak tidak diketahui serta kehilangan kesempatan mendidik mereka sesuai kebutuhan,” tuturnya.

Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Disdikbud Kabupaten Kuningan  Danu Nugraha menyebutkan, seminar ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi pendidik sekaligus pemahaman orang tua melalui identifikasi kecerdasan majemuk (multiple intlegence) sebagai panduan tumbuh kembang pembentukan karakter anak sejak usia dini. (Emsul/Yan)

Related Articles

Back to top button