Timbulkan Bau Menyengat, Tumpukan Sampah Penuhi Trotoar Jembatan
MAJALENGKA-Sampah bertumpuk di sejumlah trotoar jembatan di ruas Jalan Abdul Halim Majalengka. Padahal lokasi tersebut bukan untuk tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Tidak hanya sampah rumah tangga yang dibungkus plastik, juga ada peralatan rumah tangga bekas yang ikut dibuang ke sana. Bahkan panjangnya hingga belasan meter, mulai ujung jembatan hingga hampir ke tengah jembatan.
Padahal jembatan yang dipergunakan untuk membuang sampah tersebut berada di ruas jalan protokol yang sering dilalui kendaraan dari berbagai arah dan masuk kawasan perkotaan.
Kondisi ini di antaranya nampak di ujung jembatan Ciluluk Kelurahan Tonjong atau sebelah timur Markas Kodim. Di sana sampah menumpuk hingga memanjang ke trotoar jembatan. Semua sampah dibungkus plastik namun dari dalam plastik keluar cairan yang mengeluarkan bau menyengat.
Padahal bersebelahan dengan tumpukan sampah tersebut terdapat sejumlah kios serta selter suttle jurusan Bandung dan terdapat pertokoan .
Beberapa puluh meter dari jembatan tersebut tepatnya d iujung Jembatan Cideres Girang, kondisi serupa juga terjadi. Bedanya di sini panjangnya hanya beberapa meter, namun ketinggian tumpukan sampah hingga melebihi 1 meter.
Sampah tersebut didiuga dibuang warga. Karena di antaranya ditumpuk antara tembok jembatan dan rumah warga.
Sehingga untuk mengangkat sampah butuh waktu dan ketelatenan. Karena untuk mengangkatnya terhalang tembok jembatan dan volumenya banyak.
Kemudian sekitar 150 meter dari jembatan Cirderes, juga bertumpuk sampah di ujung Jembatan Cibudug. Di lokasi ini hampir setiap waktu terjadi penumpukan terlebih di hari lubur kerja. Panjang tumpukan sampah bisa bermeter -meter.
“Tumpukan sampah di sini biasa terjadi, dibuang oleh warga yang mungkin ingin membuang dengan cepat dan jaraknya dekat,” kata Sudin salah seorang warga.
Menurut Tisna warga lainnya, petugas kebersihan biasa mengangkat sampah yang dibuang warga secara rutin. Namun beberapa menit setelah dibersihkan oleh petugas, warga kembali datang membuang sampah ke tepat yang sama.
Kondisi tumpukan sampah di ujung jembatan seperti ini tidak hanya di tiga titik, melainkan terjadi juga di jembatan-jembatan lainnya di Majalengka.
Padahal dari Tonjong dan sebagian Majalengka Wetan hingga Kelurahan Simpeureum, jika tidak ada armada sampah ke pemukiman, bisa membuangnya ke TPS di Pasar Majalengka Wetan yang jaraknya tidak sampai 0,5 km.
“Sebetulnya untuk membuang sampah ke TPS tidak jauh apalagi kalau punya sepeda motor, hanya butuh waktu beberapa menit sudah selesai,” kata Susilawati warga kelurahan Simpeureum.
Menurutnya, upaya yang mungkin dilakukan agar tidak membuang sampah di jembatan, bisa dipasang plang berisi larangan untuk membuang sampah atau ada petugas yang menunggu warga membuang sampah kemudian di video dan videonya diposting di medsos.
“Butuh kesadaran untuk bersikap tertib,” ucapnya.(Tati)