Tiga Kecamatan di Kabupaten Cirebon Kategori Miskin Ekstrem
Wabup Ayu: Anggarkan Rp 115 Miliar untuk Menghapus
CIREBON-Kemiskinan ekstrem Kabupaten Cirebon, peringkat ke satu se-Jawa Barat dan Kecamatan Greged urutan pertama, kedua Kecamatan Depok dan Kecamatan Lemahabang, peringkat ke tiga. Demikian dikatakan Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih.
“Data dari BPS, sekitar 81 ribu jiwa atau tiga persen lebih masyarakat miskin ekstrim masyarakat di Kabupaten Cirebon. Maka kami terus berupaya untuk penghapusan warga yang miskin esktrim, sesuai instruksi presiden,” katanya, usai acara di Kecamatan Lemahabang, Selasa (26/9/2023).
Wanita yang biasa dipanggil Bunda Ayu ini menjelaskan, kemiskinan ekstrim pada masyarakat ada beberapa kategori. Salah satunya, pengeluaran sehari Rp 11.000. Maka pihaknya terus lakukan verifikasi dan validasi data, guna intervensi lebih maksimal. “Tidak lagi penurunan angka kemiskinan ekstrim, namun penghapusan. Sehingga pada 2024, tak ada lagi warga miskin esktrim. Hal ini sesuai instruksi presiden,” jelasnya.
Masih dikatakan Ayu, miskin ekstrem yang terjadi dikarenakan beberapa faktor. Maka, akan dilakukan verifikasi dan validasi. Apabila orang tersebut sudah tidak usia produktif, akan diberikan sembako dan jika masih usia produktif, akan diberikan program padat karya. Yang nantinya, tidak ada lagi kemiskinan ekstrim di Kabupaten Cirebon.
“Semua unsur akan dilibatkan untuk verifikasi dan validasi, khususnya pihak desa dan masyarakat, agar memberikan data yang valid. Supaya bantuan maupun program lainnya tepat sasaran dan target penghapusan kemiskinan ekstrim pada 2024, tercapai,” ujarnya.
Ketika ditanya berapa anggaran untuk penghapusan kemiskinan ekstrim, Ayu menjawab, kisaran Rp 115 miliar. “Untuk anggaran, kisaran Rp 115 miliar dari pusat, provinsi, kabupaten dan desa. Unsur yang dilibatkan, mulai dinas kabupaten hingga ke tingkat desa,” tuturnya.
Dirinya mengharapkan, peran serta seluruh pihak untuk penghapusan kemiskinan ekstrim pada 2024. “Sesuai instruksi presiden, tahun depan nol persen kemiskinan ekstrim dan kami berupaya maksimal, realisasikan target tersebut,” imbuh Bunda Ayu.(Pra)