Terdampak Kekeringan Meluas, PDAM Tirta Jati Distribusikan 220 Tanki Air Bersih
CIREBON – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon mencatat hingga Selasa (26/9/2023) sudah mengirimkan 220 mobil tanki ke sejumlah desa yang mengalami kekurangan air bersih.
Hal tersebut lantaran ada beberapa desa yang memang setiap tahun mengalami kekeringan pada musim kemarau.
“Ada 12 desa yang rutin kami kirimkan air bersih, karena memang desa tersebut langganan kekeringan. Bahkan kami sudah mengirimkan 220 armada,” kata H. Suharyadi.
Ia menyebut dampak dari kemarau tahun ini yakni menurunya debit air di beberapa Water Treatment Plant (WTP). “Debit air memang ada penurunan, tetapi masih bisa teratasi dan belum dalam keadaan darurat,” kata Suharyadi.
Suharyadi menjelaskan kemarau tahun ini tidak separah saat kemarau tahun 2019 lalu. Pasalnya sekarang masih bisa tertolong lantaran sumber mata air masih tergolong aman.
“Sumber mata air masih aman, hanya debit air aja yang agak menyusut, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa turun hujan,” katanya.
Selain itu, kata Suharyadi untuk distribusi air kepada para pelangan PDAM sendiri, dirinya mengaku masuk kategori aman, walaupun ada beberapa wilayah yang dilakukan giliran dalam pembagian air dimasyarakat.
“Ada sistem gilir dan kami sudah membuat mekanisme pembagian air untuk pendistribusiannya. Untuk pembayaran sesuai dengan perbup dan pemakaian, misalnya merasa tidak memakai selama 1 bulan, nanti kita akan buatkan pemberhentian sementara tetapi hingga sekarang belum ada,” katanya.
Adapun desa yang mendapatkan bantuan air bersih dari PDAM Tirtajati, Desa Dukuh Kecamatan Kapetakan, Karanganyar Kecamatan Panguragan, Sibubut Kecamatan Gegesik, Mundu Pesisir Kecamatan Mundu, Sedong Kidul, Windujaya, Karangwuni Panongan, Winduhaji Kecamatan Sedong, Cupang Walahar, Kecamatan Gempol, Seuseupan Kecamatan Karangwareng, dan Cilukrak Kecamatan Palimanan.(Junaedi)