Dermaga Pelabuhan Cirebon Sudah Berumur, Ini yang Akan Dilakukan Pelindo
CIREBON- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon dan PT Pelindo II Cirebon akan menata kembali Pelabuhan Cirebon. Hal itu terungkap sesuai KSOP menggelar kegiatan FGD dengan tema ‘Ngobeng Bareng, Pelabuhan Cirebon Mendukung Rebana Metropolitan’ di salah satu hotel di Kota Cirebon, Selasa (26/9/2023).
Kepala KSOP Cirebon, Chaerul Awaludin mengatakan, diskusi ini juga dalam rangka membuat gagasan meningkatkan Pelabuhan Cirebon dan masyarakat sekitar Cirebon. Menurut Chaerul, dengan konsep Provinsi Jawa Barat dengan adanya Rebana Metropolitan, Pelabuhan Cirebon harus bisa lebih baik dan lebih maju lagi.
“Sebab sebentar lagi Cirebon akan ada lonjakan logistik dengan dukungan dari jalan tol serta Bandara Kertajati,” kata Chaerul.
Khairul menambahkan, dengan beroperasinya Tol Cisumdawu dan Bandara Kertajati, serta beroperasinya Pelabuhan Patimban, maka ia menilai ini akan menjadi keuntungan bagi Kota Cirebon. Pihaknya, bersama dari unsur Pemerintah dan lapisan masyarakat, termasuk BUMN dan mitra kerja, mempunyai niatan ingin memajukan Pelabuhan Cirebon. Untuk itu, kegiatan diskusi ini bisa menemukan formula untuk menjadikan Pelabuhan Cirebon lebih maju.
“Realisasi untuk mendukung itu, kita sama-sama dengan Pelindo bagaimana meningkatkan fasilitas Pelabuhan Cirebon. Tadi masyarakat minta untuk dikeruk sebagian, nanti dari Pelindo yang melaksanakan. Anggaranya sudah ada, tinggal konsep dan teknisnya saja, termasuk Rencana Induk Pelabuhan itu di dalamnya,” bebernya.
Chaerul juga mengatakan, Pelindo juga berencana untuk menjadikan Pelabuhan Cirebon menjadi pelabuhan wisata. Menurutnya, di dalam konsep Rencana Induk Pelabuhan, ada wisata heritage yang sudah disiapkan. Khairul menyebut, di Pelabuhan Cirebon terdapat bangunan peninggalan sejarah yang harus dilestarikan
Sementara itu, General Manager PT Pelindo Regional II Cirebon, Supardi mengatakan, nantinya Pelindo akan melakukan penataan pelabuhan yang sudah direncanakan. Menurut Supardi, saat ini, kondisi dermaga di Pelabuhan Cirebon sudah berumur dan perlu adanya rekonstruksi. Menurut Supardi, saat ini Pelabuhan Cirebon membutuhkan kedalaman yang cukup untuk menampung kapal-kapal yang berukuran lumayan besar. Saat ini, Supardi mengatakan Low Water Spring (LWS) hanya 5 meter.
“Dengan LWS 5 meter, kapal yang bisa masuk dengan aman sangat terbatas. Untuk kapal dengan LWS 6 sampai 8 meter, otomatis tidak bisa masuk ke Pelabuhan Cirebon,” tutur Supardi.
Sebagai pelabuhan pengumpan, kata Supardi, Pelabuhan Cirebon setidaknya harus memiliki kedalaman 6 sampai 7 meter. Sehingga menurutnya, logistik bisa diangkut sampai 6 ribu ton. Menurut Supardi, masalahnya, pendalam alur tersebut sangat besar, sebab membutuhkan biaya sampai ratusan miliar rupiah. Apalagi, kondisi alam juga sangat berpengaruh, mengingat sedimentasi yang cukup tinggi.
“Tapi sekarang ini masih 3 ribu ton. Berbeda dengan tongkang yang bisa sampai 8 ribu ton. Sebab secara spesifikasi berbeda,” tuturnya.
Sebagai langkah untuk pendalaman alur pelabuhan tersebut, Pelindo melakukan studi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Supardi juga mengatakan, kajian masih dilakukan dengan ITB untuk masalah sedimentasi tersebut. Sehingga nantinya upaya pendalaman bisa dilakukan dengan efektif.
“Kemudian untuk perubahan menjadi pelabuhan peti kemas, sampai sekarang masih dikaji. Padahal, semua kelengkapan sudah ada. Mulai dari back up area, lapangan peti kemas dan lainnya. Sekarang sedang berusaha diinventarisasi persoalannya. Sedangkan RIP, pelan-pelan seiring dengan kebutuhan untuk dibangun secara bertahap,” imbuhnya.(Iskandar)