Tiga Bulan ke Depan, 572.000 KPM Dapat Bantuan Pangan CBP

25 September 2023 | 11:21

1 minute read

TIGA orang buruh angkut beras di Gudang Tuk Bulog Cirebon.*kacenews.id/Dok

MAJALENGKA–Selama tiga bulan ke depan, sekitar 572.000 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Cirebon akan mendapatkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan Perum Bulog Cirebon.

Pimpinan Perum Bulog Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal mengungkapkan, selama Oktober, November hingga Desember, Bulog Cabang Cirebon mendapatkan penugasan Badan Pangan Nasional untuk menyalurkan CBP bagi KPM di wilayah Cirebon.

“Salah satunya untuk Kota Cirebon, kemarin telah dilaunching Wakil Walikota Cirebon. Dari alokasi beras semestinya tersalurkan pada Oktober 2023, dikarenakan situasi harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan, ditarik pada September ini,” katanya kepada “KC”, Jumat (22/9/2023).

Ia menyebutkan pada September, penyaluran CBP di Kota Cirebon mencapai 365 ton untuk dialokasikan kepada 36.525 KPM atau dari masing-masing KPM menerima 10 kilogram (kg) beras per bulan.

“Untuk transporter penyalur telah ditunjuk PT Pos Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, Selain di Kota Cirebon, CBP juga mulai disalurkan di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka.Sehingga dari total penerima CBP di empat daerah yang sudah tervalidasi ini mencapai 57.000 KPM atau setara 5.700 ton beras per bulan.

“Diupayakan pada September untuk penyalurannya bisa terpenuhi pada bulan ini juga,” katanya.

Imam menyampaikan, tidak hanya menyalurkan CBP, Bulog juga melaksanakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga (SPHPB) berupa beras medium ke sejumlah titik pendistribusian pasar.

“Diharapkan dengan penyaluran beras yang dilakukan bersamaan ini dapat menekan harga beras di pasaran, selain laju inflasi,” katanya.

Ia mengemukakan, hingga akhir tahun, Bulog Cirebon menargetkan penyerapan gabah sebanyak 96.500 ton setara beras. Sehingga dari target prognosa pengadaan beras sampai akhir tahun, pada posisi Agustus telah terealisasi 76.000 ton untuk beras PSO dan mencapai 6.000 ton beras komersil.

“Atau telah terealisasi hingga 85% dari target prognosa hingga akhir tahun,” ujarnya.(Epih)