Gawat, Kebakaran Lahan dan Hutan di Majalengka Mengancam Pemukiman
MAJALENGKA- Kebakaran lahan dan hutan kembali terjadi di Majalengka. Kali kebakaran terjadi dua kali dengan luas sekira 6 hektare. Kebakaran kali ini mengancam kawasan pemukiman, masjid serta kawasan industri dan klinik kesehatan. Kebakaran berlangsung Minggu (24/9/2023) dini hari hingga siang hari.
Kebakaran pertama terjadi di Gunung Barang, Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong menimpa perkebunan bambu dan kayu.
Menurut keterangan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Rezza Permana, musibah kebakaran yang melanda sebagian Gunung Barang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 07.24 WIB.
Lamanya melakukan pemadaman akibat medan yang terjal serta tebing yang curam disertai angin bertiup kencang dari arah Gunung Ciremai yang langsung menerjang wilayah Gung Barang.
“Lahan juga mudah terbakar karena di kawasan tersebut sebagian besar perkebunan bambu, jati serta pohon yang mudah terbakar ditambah banyak ilalang yang kondisinya kering,” ungkap Rezza.
Kebakaran di Gunung Barang ini mengancam pemukiman penduduk yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dari lokasi kebakaran. Selain itu, di bagian bawah terdapat masjid yang banyak dipergunakan aktivitas anak sekolah dan santri dari masyarakat wilayah sekitar.
Rezza menyebut, sumber api diduga akibat kelalaian manusia .
Sementara itu, Dede dan Nyai warga Kelurahan Cigasong mengatakan, kebun jati dan mangga miliknya di kawasan Gunung Barang ikut terbakar seluas kurang lebih 500 bata.
“Baru tahu sekarang kebakaran, tapi kata suami ya sudah mau gimana lagi,” ungkap Nyai yang mengetahui lahan hutannya terbakar saat berjualan di Pasar Cigasong.
Di tempat lainnya, kebakaran melanda lahan perkebunan kacang hijau dan sebagian besar lainnya lahan kosong di Desa Andir Kecamatan Jatiwangi dengan luas sekitar 2 hektaran.
Kapolsek Jatiwangi Kompol Endang Kusnandar menyebutkan, api diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang ke lahan kosong yang ditumbuhi ilalang yang sudah mengering sehingga menimbulkan titik api dan merembet dengan cepat karena angin yang cukup kencang.
Kebakaran di kawasan ini mengancam kawasan industri, perkebunan pisang, puskesmas, masjid dan fasilitas umum lainnya.
Pemadaman api melibatkan Tim Pemadam Kebakaran, BPBD, Kepolisian serta Koramil Jatiwangi.
Peristiwa kebakaran, diterangkan Kapolsek, terjadi pukul 07.00 WIB, namun api cepat menyebar karena angin bertiup kencang serta kondisi lahan berasal dari ilalang dan rumput kering. Pemadaman dilakukan dengan menyemprotkan air dengan kendaraan dampak karena kebetulan areal lahan datar sehingga pemadaman api bisa dilakukan dengan menyemprotkan air melalui pipa dari kendaraan damkar.
Damkar sendiri menerjunkan dua unit kendaraan pemadam kebakaran yang berulang kali melakukan pengisian air.
“Alhamdulillah berkat respon cepat yang melibatkan banyak unsur, akhirnya api berhasil dipadamkan” ujar Kapolsek.
Sementara itu BMKG kembali merilis prakiraan angin kencang masih akan terjadi hingga dua hari kedepan Senin dan Selasa (25–26/9/2023) pada waktu siang hari hingga menjelang malam hari.
Masyarakat di wilayah Cirebon–Indramayu–Majalengka dan Kuningan disarankan untuk mewaspadai munculnya angin kumbang tersebut.(Tati)