Tunjang Masa Depan, Mahasiswa Harus Kuasai Soft Skill Dunia Digital
CIREBON – Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMJ IQTAF) IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengadakan pelatihan jurnalistik dan desain grafis. Acara tersebut mengusung tema ‘Aktualisasi Pola Pikir Mahasiswa yang Kritis melalui Karya Tulis dan Visual’, dengan narasumber pertama membahas tentang bagaimana cara membuat berita yang berkualitas dengan belajar dasar-dasar jurnalistik yang baik, meliputi kode etik jurnalistik, penyusunan berita yang sistematis, dan praktik pengerjaannya.
Dibawakan Pemimpin Redaksi kabarcirebon.com, Muhammad Alif Sentosa. Disambung narasumber kedua, Chintia Mega Kusuma selaku Relawan TIK kota Cirebon yang mengulas terkait cara membuat desain yang bagus menggunakan aplikasi Canva, juga memberikan tip menjadi seorang freelancer dengan menentukan target pemasaran.
Acara tersebut resmi dibuka perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab (DEMA FUA), Fahmi Jauharuddin. Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana, M. Fakhrizal mengatakan bahwa soft skill dalam dunia digital, baik bidang jurnalistik ataupun desain grafis sangatlah penting untuk dimiliki oleh mahasiswa dan mahasiswi demi menunjang masa depan yang cemerlang.
“Minimal kalian harus punya soft skill walaupun itu cuma sekedar desain dikit-dikit, nggak apa-apa, tapi akan menunjang ke depannya,” ucap Fakhrizal.
Ketua Umum HMJ IQTAF, M. Dzikri Fadhilah menyampaikan pentingnya acara tersebut dalam menyongsong era teknologi dan globalisasi 5.0.
“Kita akan memasuki di era teknologi terutama teknologi dan globalisasi 5.0 di mana peran digital di era sekarang itu sangat penting. Nah, jadi kita harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyeimbangkan diri kita sendiri, untuk bisa belajar pelatihan jurnalistik ini. Dan yang terpenting kita di sini walaupun memang dari dasar sekali tidak bisa sama sekali, kita belajar sekarang di sini, belajar desain jurnalistik,” tutur Dzikri.
Lebih lanjut, Fahmi Jauharuddin selaku perwakilan DEMA FUA, dalam sambutannya memberi dorongan semangat kepada para mahasiswa dalam menyalami dunia digital, ia juga berpesan untuk tidak takut pada kegagalan yang mungkin akan ditemui saat proses belajar.
“Teman-teman jangan khawatir, jangan takut untuk mencoba. Tadi juga dijelaskan bahwa itu berangkat semua dari niat. Nggak papa gagal karena ada seribu satu cara untuk bangkit,” ujar Fahmi.(Fanny)