Ayumajakuning

Harga Beras Mahal, Beras Medium Jadi Pilihan Masyarakat Indramayu dan Majalengka

INDRAMAYU- Harga beras di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Indramayu dan sekitarnya masih tinggi. Adanya kenaikan ini membuat masyarakat setempat lebih memilih beras kualitas medium dibandingkan premium.

Seperti dikatakan Warto, salah seorang pemilik kios beras di Pasar Baru Indramayu. Dia menyebutkan, harga beras medium saat ini mencapai Rp 13 ribu per kilogram. Sedangkan harga beras premium mencapai Rp 13.900 per kilogram.

“Kalau dibandingkan dua pekan lalu, harga beras medium tidak mengalami kenaikan.  Sedangkan harga beras premium, turun Rp 100, dari sebelumnya Rp 14 ribu per kilogram, ” kata Warto.

Harga beras saat ini masih tinggi, lanjutnya, karena selama 14 tahun terakhir, harga saat ini disebutnya merupakan yang tertinggi.  Untuk yang beras premium turun Rp 100 per kilogram.

“Saya tidak  tahu apa penyebabnya. Ataukah karena lahan yang panen sekarang bertambah karena memang panennya tidak serentak,”  ungkap Warto saat ditemui wartawan di kios berasnya, kemarin.

Warto mengatakan, meski harga beras mahal, namun penjualannya tetap stabil karena beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Untuk penjualannya, setiap rata-rata mencapai tiga ton yang terdiri dari beras premium dan medium.

Namun, tingginya harga beras saat ini membuat konsumennya lebih banyak yang memilih beras kualitas medium dibandingkan premium. “Dari tiga ton beras yang terjual, perbandingannya sekitar 2:1 untuk beras medium,” terang dia.

Sementara itu, salah seorang konsumen, Wati (47 tahun), mengaku dirinya sengaja beralih ke beras medium setelah harga beras mengalami kenaikan berkai-kali. Beras yang dibelinya digunakan untuk berjualan nasi sarapan pagi. “Kalau buat pedagang kecil seperti saya lumayan juga selisih Rp 1.000,” tuturnya

Perihal yang hampir sama dikatakan Suminah (54 tahun). Dia terpaksa beralih ke beras medium untuk konsumsi keluarganya. “Biasanya saya beli beras yang bagus atau premium. Tapi karena mahal, ya jadi pilih beras yang biasa saja, medium,” ucap Suminah.

Sementara itu,  garga beras di Pasar Tradisional di  Majalengka terus mengalami lonjakan, kenaikan harga hampir terjadi setiap pekan  sejak dua minggu terakhir, saat ini harga beras premium telah mencapai Rp 14.000 per kg, naik Rp 1.000 per kg.

Menurut keterangan sejumlah pedagang di Pasar Majalengka, kenaikan harga beras hampir tidak terkendali, sementara pasokan beras ke pedagang sedikit seret, kondisi ini diduga akibat harga gabah yang terus melonjak dan sulit didapat.

Euis dan Aas dua pedagang beras menyebutkan, belakangan harga beras untuk setiap jenis  telah naik masing–masing seharga Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kg. Untuk jenis premium yang semula dijual seharga Rp 13.000 kini menjadi Rp 14.000.

Untuk medium yang semula dijual seharga Rp 11.000 per kg kini harganya sudah mencapai Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kg.

“Untuk kualitas medium ini ada beberapa jenis, ada yang harga Rp 11.000, ada yang harga Rp 10.500. Dua minggu lalu masih ada beras medium yang dijual Rp 9.000 per kg, sekarang sudah tidak ada,” kata Aas yang mengaku masih memiliki stok 3 tonan.

Akibat mahalnya harga, menurut Aas, penjualan pun menjadi berkurang. Biasanya dalam sehari bisa mencapai omset penjualan hingga 1 ton, kini dia hanya mampu menjual 5 kuintal hingga 7 kuintal saja.

Hal yang sama disampaikan Euis, pedagang lainnya yang mengaku sulit untuk memperoleh beras dengan harga murah, karena semua pamasok sudah mematok harga tinggi. Dampaknya, dia pun harus menyesuaikan harga jual dengan harga pembelian.

Sedangkan Eti pedagang beras lainnya mengaku masih bisa memjual beras premium seharga Rp 13.000 per kg, alasannya dia mencari gabah sendiri ke petani dan menggiling sendiri karena memiliki penggilingan.

“Kalau dipasok dari pihak lain harga akan mahal. Ini dijual Rp 13.000 itu karena berasnya giling sendiri. Hanya memang sekarang dari petani sudah sulit,” tambahnya.

Sementara itu Sabarni salah seorang pembeli beras mengeluh dengan terus melonjaknya harga beras. Dia mengaku selalu membeli beras medium agar tidak terlalu mahal, yang terpenting keluarganya bisa makan nasi seperti biasanya.(Udi)

 

Related Articles

Back to top button