CirebonRaya

Tak Mau Warganya Sakit Imbas Kebakaran TPA Kopi Luhur Kota Cirebon, Lurah Argasunya Bagikan Ribuan Masker

CIREBON- Tiga hari paska terbakarnya tumpukan sampah di TPA Kopi Luhur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, hingga kini belum ada laporan adanya warga sekitar yang menderita pernapasan akibat dampak asap yang ditimbulkan meski masuk ke permukiman warga.

Paska terbakarnya sampah tersebut, pihak kelurahan setempat turun ke jalan hingga mendatangi tempat tinggal warga sekitar yang terdampak asap untuk membagikan ribuan masker demi mencegah penyakit yang ditimbulkan dari asap.

“Minggu pagi dan Minggu sore kemarin kami dibantu pihak Bhabinkamtibmas setempat membagikan masker. Jumlahnya mungkin mencapai 10.000 masker karena yang terdampak asap ada tiga RW,” kata Lurah Argasunya, Mardiansyah saat berada di kelurahan setempat, Selasa (12/9/2023).

Masker tersebut, dijelaskan lurah, pemberian dari BPBD maupun pihak  puskesmas. Selain itu, pihak puskesmas juga ikut bergerak. “Kami selalu koordinasi dengan pihak puskesmas. Laporan dari guru-guru sekolah setempat juga tidak ada laporan anak atau siswa yang sakit karena asap,” jelas Mardiansyah.

Selain itu, paska kebakaran pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pihak BPBD dan Babinsa setempat. TPA Kopi Luhur beberapa jam sekali dilakukan pengontrolan apakah masih ada titik asap atau api. “Kalau secara teknis pemadaman ada pihak yang lebih memahami, yang terpenting warga kami sehat,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon memastikan tidak ada warga yang mengungsi akibat kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur, Kelurahan Argasunya. Hal itu dikatakan untuk menepis adanya berita yang mengatakan ribuan warga di sekitar TPA Kopiluhur mengungsi akibat kejadian kebakaran sampah ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo mengatakan, sejak kejadian kebakaran mulai Sabtu sore, hingga Senin, pihaknya belum menerima informasi terkait adanya warga yang mengungsi.

“Kami informasikan selama kejadian mulai Sabtu sampai Senin, tidak ada yang mengungsi. Adanya hanya terdampak asap, karena pada awal hari Sabtu itu asap sampai ke Kantor Kecamatan bahkan hingga jalan tol mengakibatkan jarang pandang terganggu,” kata Andi.

Andi menambahkan, dampak kebakaran ini memang diakuinya mengakibatkan satu kelurahan terdampak. Saat ini, tim dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sedang melakukan asesmen di lapangan. Dinas dan puskesmas setempat saat ini sedang melakukan asesmen kepada warga sekitar yang terdampak akibat kebakaran.

“Pengungsi tidak ada, namun ada yang terdampak. Asesemen sedang dilakukan Dinkes dan puskesmas di lapangan nanti perkembangan akan diinformasikan, yang jelas warga yang mengungsi akibat kejadian ini,” tegasnya.(Jaka)

 

Related Articles

Back to top button