CIREBON – Salah satu cabang olahraga (cabor) berprestasi kebanggaan Kota Cirebon yakni Gulat yang atletnya baik pelajar maupun senior yang sering menyumbangkan medali di tingkat daerah, provinsi maupun nasional menginginkan para regenerasi atletnya dilindungi undang-undang (UU) Keolahragaan.
Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon, Atep Kosasih menginginkan pada regenerasi atlet gulat yang dasarnya dari pelajar ini bukan hanya sekedar dilindungi UU Keolahragaan, petunjuk teknis (Juknis) UU Keolahragaan di Kota Cirebon dibuat agar masa depan atlet berprestasi terarah.
“Lihat anak-anak asuhan saya, Peri Budiawan dan Adhitya Eka Lazuardi pernah dijanjikan PNS sejak 2018 dan sampai saat ini belum terealisasi. UU Keolahragaan belum bisa terealisasi, padahal mereka juara PON 2016 dan 2020, dapat medali semua, kalau di Porda sudah jelas. Kasian mereka belum bekerja tetap, masih serabutan juga masih mengurusi Cabor Gulat hingga saat ini, harus diberikan pekerjaan sesuai undang-undang,” kata Atep Kosasi.
Ketua Klub Olahraga Pelajar (KOP) cabor Gulat Popkota 2023 tersebut menjelaskan, tahun ini ada 324 peserta cabor Gulat dari jenjang SD hingga SMA/SMK sederajat, dan mempertandingkan 34 kelas gaya Bebas saja tanpa ada gaya Grego.
“Talent scouting di Gulat tidak hanya sekedar mencari yang juara, tapi yang berbakat. Mereka secara kualitas belum dititik yang maksimal, kalau kategori SMA cukup. Antusias peserta tahun ini meningkat 40-50 persen,” jelas Atep.
Atep juga berpesan kepada pihak-pihak terkait penyelenggara Popkota agar lebih memperhatikan cabor-cabor yang dipertandingkan atau diselenggarakan di Popwil dan Popda mendatang.
“Perjuangan atlet pelajar bukan hanya sampai di Popkota saja, nanti masih ada Popwil, Popda dan kejuaraan-kejuaraan pelajar lainnya. Intinya atlet berprestasi harus punya masa depan karena sudah mengharumkan nama daerahnya,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu atlet Gulat senior berprestasi Kota Cirebon, Adhitya Eka Lazuardi berharap bisa mendapatkan kepastian pekerjaan karena hingga saat ini belum memiliki pekerjaan tetap. “Terakhir saya di PON Papua 2021 meraih medali perunggu. Jangan hanya dibuat undang-undangnya saja, saya ingin bekerja yang jelas,” tuturnya.(Jaka)