Empat Desa Kekeringan, Kafilah MTQ Terancam Kesulitan Air Bersih
CIREBON – Kafilah MTQ Ke 49 tingkat kabupaten di Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon terancam kesulitan air bersih. Karena empat desa yakni Desa Winduhaji, Windujaya, Karangwuni dan Desa Sedongkidul, mengandalkan kiriman air dari kabupaten.
Sudah satu bulan, empat desa tersebut krisis air bersih dan mengandalkan kiriman dari kabupaten yang disuplai secara bergiliran. Meski demikian, pihak kabupaten telah mempersiapkan untuk mencegah kesulitan air bagi para kafilah. Salah satunya dengan menambah suplai air dari biasanya, satu kali kini hingga dua kali.
Camat Sedong, Suparman mengatakan, kesulitan air bersih bagi warga Desa Winduhaji, Windujaya, Karangwuni dan Sedongkidul, tak terlalu parah. Karena ada suplai dari kabupaten.
“Setelah kami laporkan ke kabupaten, langsung direspon dengan mengirimkan air bersih keempat desa tersebut,” katanya usai acara pawai ta’aruf di lapangan bola Desa Panambangan, kecamatan setempat, Sabtu (9/9/2023).
Pria yang biasa dipanggil Parman ini menceritakan, krisis air bersih dan air bagi pertanian sudah terjadi sejak sebulan lalu. Kemudian bersama Muspika dan pihak desa komunikasi dengan pihak kabupaten lalu disuplai air hingga sekarang.
“Secara bergiliran suplai air bagi empat desa yang dilanda minim air bersih,” ceritanya.
Masih dikatakan Parman, cuaca ekstrim sangat berdampak pada minimnya air bersih di sumur warga juga Setu Sedong, maka perlu perhatian serius dari pihak terkait. “Untuk Setu Sedong perlu normalisasi, agar sumber air di setu tersebut kembali mengalir. Begitu juga untuk penanganan minim air bersih, perlu adanya tempat penampungan air sekaligus sumur bor dalam,” tuturnya.
Ketika ditanya, apakah berdampak pada para kafilah terkait kesulitan air bersih di kecamatan ini, Parman menjawab, tidak berdampak terlalu signifikan. “Untuk Desa Windujaya dan Desa Winduhaji, pemondokan bagi kafilah tidak ada. Sedangkan Desa Karangwuni dan Desa Sedongkidul, yang minim air bersih, kami sudah koordinasi dengan kabupaten, agar ada penambahan suplai air, dari satu kali menjadi dua kali,” paparnya.
Dirinya mengimbau pada para kafilah dan dewan juri juga pihak yang lain yang mengikuti MTQ tingkat kabupaten, agar tidak khawatir dengan ketersediaan air bersih di pemondokan. Karena sudah dipersiapkan, jauh hari setelah ditetapkan kecamatan ini menjadi tuan rumah. “Tentunya segala yang dibutuhkan, khususnya air bersih, telah dipersiapkan,” imbaunya.
Sementara itu, pawai ta’aruf yang dilepas Bupati Cirebon, H Imron bersama Wakil Bupati, Hj. Wahyu Tjiptaningsih dan tamu undangan, disambut dengan penampilan tari topeng.
Dalam sambutannya, Imron mengungkapkan, MTQ ini sebagai tolak ukur bidang keagamaan dan menumbuhkan kesatuan juga persatuan bangsa. “Mari sukseskan kegiatan ini dengan menjaga kondusivitas dan jalin silaturahmi bersama seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya. (Supra)