CirebonRaya

Duh Harga Beras di Kabupaten Cirebon Naik Lagi

CIREBON- Kemarau panjang masih melanda berbagai wilayah di Ciayumajakuning, salah satunya di Kabupaten Cirebon.  Kemarau ini membuat sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Seperti halnya harga beras di Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan. Kenaikan sendiri baru terjadi pada minggu ini. Dari yang sebelumnya Rp 12.000 untuk beras premium, sekarang Rp 14.000. Sedangkan untuk beras medium, yang sebelumnya harga Rp 10.000 sampai Rp 11.000, sekarang dijual dengan harga Rp 12.000 per kilogram.

“Kenaikan terjadi mulai minggu ini. Harga rata-rata di pasar Pemda Kabupaten Cirebon terpantau sebesar Rp 13.900 untuk beras premium, medium dihargai Rp 10.900,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting Disperdagin Kabupaten Cirebon, Sidik Wibowo, di Sumber, kemarin.

Sidik mengatakan, pihaknya sudah mendapat peringatan saat Rakornas, kemarin. Dampak El Nino juga mengakibatkan kenaikan harga beras. Tidak hanya di Kabupaten Cirebon, tetapi di sejumlah wilayah di Indonesia juga mengalami kenaikan harga beras.

“Musim panas ini bukan hanya Cirebon, tapi secara nasional. Bahkan, di luar Cirebon harga beras lebih tinggi lagi. Kami harap bantuan beras sembako 10 kg untuk PKH harus cepat turun,” desak Sidik.

Ia menjelaskan, untuk kenaikan harga beras juga terjadi di Bulog. Sebelumnya harga beras SPHP dijual dengan harga Rp 9.000. Mulai per 1 September 2023, beras SPHP dijual dengan harga Rp 9.950.

Dengan kenaikan tersebut, lanjut Sidik, langkah yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) akan koordinasi dengan Satgas Pangan Polresta Cirebon dan juga Bulog untuk melakukan operasi pasar.

“Langkah kita ke depan operasi pasar. Tapi harus koordinasi dengan Bulog dan yang lainnya, karena harus melibatkan yang lainnya juga,” kataya.

Sidik memastikan stok beras yang ada di Bulog untuk Kabupaten Cirebon aman. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar jangan dulu khawatir dan panic buyying.

“Stok beras wilayah Cirebon masih aman. Jadi, jangan panik. Jangan sampai gara-gara panik memborong beras, harga beras jadi naik. Jangan berlebihan, kalau biasa beli 10 kilogram, cukup 10 kilogram saja jangan berlebih. Belanja lah yang bijak sehingga yang lain kebagian,” ajaknya.

Sementara itu, Ernawati salah satu pedagang Beras di wilayah Penguragan, mengeluhkan kenaikan beras yang cukup signifikan. Biasanya, ia menjual beras premium diharga Rp 12.000. Namun karena belanja beras naik, ia pun menjual beras diharga Rp 14.000.

“Jualan ini lagi sepi, ditambah harga beras naik. Jadi pembeli mengurangi. Belanja beras di Pabrik, dari sananya juga mahal. Katanya padinya juga lagi mahal,” singkatnya.

Sementara itu, harga beras di pasar tradisional di  Majalengka terus mengalami lonjakan, kenaikan harga hampir terjadi setiap pekan  sejak dua minggu terakhir, saat ini harga beras premium telah mencapai Rp 14.000 per kg, naik Rp 1.000 per kg.

Menurut keterangan sejumlah pedagang di pasar Majalengka, kenaikan harga beras hampir tidak terkendali, sementara pasokan beras ke pedagang sedikit seret, kondisi ini diduga akibat harga gabah yang terus melonjak dan sulit didapat.

Euis dan Aas dua pedagang beras menyebutkan, belakangan harga beras untuk setiap jenis  telah naik masing–masing seharga Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kg. Untuk jenis premium yang semula dijual seharga Rp 13.000 kini menjadi Rp 14.000.

Untuk medium yang semula dijual seharga Rp 11.000 per kg kini harganya sudah mencapai Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kg.(Iwan)

 

Related Articles

Back to top button